بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
"Sekalipun kamu tidak percaya, rasa ini masih tetap ada, rasa ini yang akan membuktikannya, sampai kamu percaya jika ini adalah rasa yang sesungguhnya"***
Azmi menghentikan langkahnya, ia diam tak bersuara membuat Fahira merasa aneh.
"Yaudah kalo kamu ngga mau jawab, aku mau pulang, syukron sebelumnya udah ngajak aku jalan kes--"
"Aku menyukaimu, Fahira."
Azmi menegaskan ucapan yang ingin ia ucapkan sedari tadi membuat ucapan Fahira terjeda dan spontan membuat Fahira cukup terkejut mendengar ucapan Azmi tadi.
Kini manik mata Azmi lekat menatap Perempuan yang ada di hadapannya Ini, tak lama sebelum akhirnya ia tertunduk. Jantungnya mendadak kembali berdebar hebat seusai ia mengatakan kalimat tadi. Ya, kalimat itu adalah kalimat yang menggambarkan perasannya kepada Fahira setelah berulang kali ia bertemu dengannya.
"Bohong. Jangan main-main, aku ngga suka." balas Fahira, "mana ada orang sepertimu bisa suka sama aku." tambahnya.
"Aku serius Ra." tegas Azmi.
"Berulang kali aku bertemu denganmu dan rasanya tetap sama, aku selalu senang melihatmu." tambah Azmi.
"Tapi aku ngga percaya. Maaf, jangan main-main mengenai perasaan, Gus, ngga lucu." Fahira tertunduk sesekali.
Azmi telah menebak itu, Fahira pasti tidak akan mempercayainya. Nyatanya ini benar benar perasaan yang Azmi simpan kepadanya. Lantas bagaimana membuat Fahira Bisa Mempercayainya? Batin Azmi.
"Maaf aku harus pulang Gus, makasih sebelumnya udah ajak aku jalan kesini, permisi." ujar Fahira sebelum ia menjauh dari Azmi yang masih mematung di tempatnya hingga akhirnya ia memilih kembali melanjutkan langkahnya karena sebenarnya tadi Azmi dari Ndalem Buyah Hadi dan hendak menuju Kantor Syubban namun karena ia tidak sengaja bertemu Fahira Ia pun mengajak Fahira kemari.
Semalam saat orang tuanya kembali ke Blitar, Azmi memilih menginap di Ndalem Buyah Hadi dan pagi ini ia mesti kembali ke Kantor Syubban sebab ada Undangan di luar kota pada hari ini yang membuatnya bersiap sedari Pagi.
Azmi memasuki Kantor Syubban yang Nampak sudah ramai Karena Semua tim Syubban pun sedang Bersiap-siap. Azmi juga ikut mengemasi barang barang yang akan ia bawa ke dalam Ranselnya.
"Kenapa toh mi pagi pagi udah cemberut aja?" Ujar Ahkam yang juga nampak sedang bersiap, sedang Azmi hanya menggelengkan kepalanya.
"Yakin nggapapa? Itu bibir udah maju lima centi loh" Goda Ahkam terkekeh namun tidak membuat Azmi tertawa karena saat ini Ia malas tertawa mendengar lelucon Ahkam.
"Mas pernah di tolak cewek?" Tanya Azmi tiba tiba yang membuat Ahkam terkejut.
"Tumben nanya masalah Cewek? Kenapa? Kamu abis di tolak cewek ya?" Tanya Ahkam yang mendapat gelengan lagi dari Azmi.
"Mas Pernah Ngga? Kalo pernah terus gimana Mas?" Azmi kembali Bertanya.
"Em...di tolak cewek? Kayanya aku ngga pernah mi. Kenapa emangnya? Kamu di tolak cewek ya?"
"Ya gitu" Lirih Azmi.
"Serius? Perempuan mana yang berani menolak seorang Gus Azmi Askandar yang perfect Handsome ini?" Suara Ahkam meninggi membuat Azmi mengeluh karena Semua yang ada di dalam Kantor Syubban hampir mendengarnya.
"Kenapa mas?" Sya'ban yang sedari tadi asik bermain Game nampak ikut menyambar pembicaraan Azmi dan Ahkam.
"Ini loh ban, Azmi di tolak cewek" Tegas Ahkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Espiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...