بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
"Tidak akan mampu Ku deskripsikan tentang Rasa Ini, Yang Jelas Saat Aku Melihat Manik Mata Itu, Hatiku berdebar, senyumku melebar Dan Saat Ku sadari, Aku telah Mengagumimu, Ukhti...Maka dari itu, Bolehkah Aku mengenalmu? "
***
Hiruk pikuk pesantren Yang Nampak Adem dan Tentram Tiba tiba saja Berubah Riuh Oleh Para Santriwati yang tengah berkumpul di Depan Gerbang Pesantren. Kabar kedatangan Tim Hadrah Fenomenal dari Probolinggo itu berhembus kencang hingga mampu di ketahui oleh semua Santri disini.
Pihak Pesantren memang Telah Mengundang Majelis Sholawat itu ke Pesantren Hubbul Wathon pada Hari ini bertepatan untuk Memperingati Haul Pesantren Dan Memperingati Maulid Nabi. Banyak Santriwati yang memberi Request kepada Pihak Pesantren agar Acara kali ini Dimeriahkan Oleh Majelis Syubbanul Muslimin hingga Akhirnya Membuat Pihak Pesantren tergerak untuk mengundangnya.
"Fa ayo Fa keluar, Kita Liat Kedatangan Tim Hadrah Syubban!" Rengek Fisya sembari terus menarik tangan Fahira Yang Lekat dengan Buku di tangannya. "Sya, Khali kan lagi sakit. Masa kita tinggal?" Tukas Fahira.
Saat ini Fahira, Fisya dan Khalisa memang tengah berada di Kamar Mereka dan Memang Fahira dan Fisya sedang menemani Khalisa Yang tengah Sakit semenjak semalam. Khalisa mengalami Demam tinggi hingga membuatnya terbujur lemas di dalam Asrama. Dan sebagai Teman seasrama Fahira Dan Fisya Pun terus menemani Khalisa.
"Keluar aja fa, Aku ngga papa kok" Ujar Khalisa Tersenyum ke arah mereka. "Tuh fa, Lisa aja ngizinin. Ayo Fa sebelum mereka Dateng" Tambah Fisya.
"Tapi aku ngga suka desak-desakan gitu sya, nanti malem kan Bisa Liat mereka" Balas Fahira. "Iya sih, Tapi kan Liat di luar, Santriwati pada nungguin" Ujar Fahira.
"Inget Surat An-Nur ayat 31 sya" Ujar Fahira Membuat Fisya Terdiam.
"Taukan sya maksudnya?" Tanya Fahira. Fisya pun nampak Mengangguk. "Iya fa, Maaf" Balas Fisya.
"Oh iya aku lupa, tadi kan kita di suruh Bu nyai ke dapur sya" Teriak Fahira Membuat Fisya Juga cukup terkejut. "Iya fa, Ayo kita ke Ndalem" Sahutnya.
"Khal ngga papa ya kita tinggal dulu" Ujar Fahira yang di balas Anggukkan oleh Khalisa. Hingga Fahira dan Fisya pun kini mulai bergegas menuju Ndalem untuk menemui Bu Nyai. Karena kebetulan, Fahira, Fisya dan Khalisa Adalah tiga Santriwati Yang sering Membantu Bu Nyai sehingga Bu Nyai Menyukai ketiganya.
"Afwan Bu Nyai, Kita Berdua lupa" Ucap Fahira Saat ia dan Fisya telah memasuki Dapur Ndalem. "Na'am Laa Ba'as. Oh iya kalian tolong Antar Ini aja ya ke depan" Titah Bu Nyai yang dibalas Anggukkan oleh keduanya.
Kini Fahira dan Fisya pun kembali keluar dari Dapur dan Berjalan Menuju Ruang tamu Ndalem namun mereka tidak lewat dari dalam karena tidak sopan, jadi mereka Memasuki Ruang tamu dari depan.
Dan sesampainya disana ternyata Ndalem begitu Ramai karena Nampaknya Tim Hadrah Syubban telah sampai, Fahira dan Fisya pun perlahan masuk untuk Meletakkan Minuman juga Camilan yang mereka bawa Dari Dapur Tadi.
"Loh itu!" Teriak Seseorang sembari menunjuk Fahira Membuat Fahira cukup terkejut. Ia ia bisa melihat di seberang sana Seorang lelaki berpeci Menunjuknya sedang Fahira nampak bingung sampai sebelum seorang santri yang tadi tengah mengobrol dengannya mendekati Fahira.
"Fa, Gus Azmi Mau Bicara sesuatu katanya. Dia tunggu di samping Ndalem" Ujarnya Yang membuat Fahira semakin bingung. Untuk apa dia tiba tiba ingin berbicara dengannya. "Na'am" Balas Fahira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Espiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...