48. (Khitbah untuk Humairah)

2.9K 284 84
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
°°°

"Aku mengkhitbahmu, karena aku mencintaimu dan aku ingin kamu sebagai pendamping hidupku, mengarungi lautan cinta bersamaku, hingga menuju jannah kamu tetap disampingku."

***

Hari yang mereka berdua tunggu pun tiba. Dimana tepat hari ini, Azmi dan Fahira akan dipersatukan dalam ikatan Khitbah sebelum menuju tahap akhir yaitu pernikahan.

Tidak mudah bagi Azmi untuk memperjuangkan restu dari Ayah Fahira. Ia melewati banyak tantangan dan rintangan, kebencian dan ketidakpercayaan yang semuanya telah ia lalui hingga ia ada dititik ini.

Bagi Fahira sendiri, sepertinya ia akan menjadi perempuan paling beruntung karena bisa menjadi pendamping hidup seorang Azmi Askandar. Disaat diluar sana banyak yang mengidolakannya bahkan memimpikan Azmi untuk menjadi Imamnya, namun Fahira yang bahkan bukan Fansnya dan tidak pernah bermimpi sekalipun untuk bisa menempuh hubungan serius dengan sosok Azmi.

Segala perjuangan dan keseriusannya seakan membuat Fahira percaya bahwa Azmi tidak pernah main-main walaupun dulu ia pernah dibuat kecewa olehnya. Tapi tak apa, Fahira sudah melupakan kejadian yang lalu dan ia sudah siap untuk membuka lembaran baru.

"MasyaAllah... Cantiknya Anak Ummah yang satu ini." puji Ummah saat ia memasuki kamar Fahira yang nampak bernuansa putih tersebut.

Fahira tersenyum menanggapinya. "Karena Ummah cantik." balasnya.

"Ihh terus Alma ngga cantik gitu Ummah?" sahut Alma yang memang sedari tadi ada di kamar Fahira.

Ummah terkekeh. "Kata siapa? Kalian semua anak-anak Ummah yang cantik." balas Ummah.

"Ayo Nak keluar, Keluarganya Azmi sudah dateng," lanjut Ummah yang seketika membuat jantung Fahira berdetak lebih cepat dari sebelumya.

"Cie udah mau di Khitbah." goda Alma.

"Nanti abis aku kamu ya Al," gurau Fahira.

"Nanti deh aku sih kalo udah ada jodohnya." Alma terkekeh.

"Yaudah ayok keluar Nak," ajak Ummah membuat Fahira mengangguk. Iapun mulai bangkit dari duduknya.

Fahira nampak anggun hari ini. Gamis berwarna putih tulang dan hijab berwarna senada nampak melekat indah ditubuhnya. Ia sengaja tampil berbeda hari ini karena baginya hari ini adalah hari yang spesial.

Dengan diantar oleh Ummah dan Alma, kini langkah Fahira semakin dekat menuju Ruang tamu dimana acara Khitbah akan di laksanakan.

Disana sudah nampak keluarga Azmi, Ayahnya juga Alvian yang seketika menatapnya saat langkahnya kian mendekat. Senyuman pun nampak lekat di bibir Azmi, juga Ayah Fahira.

"Nah ini dia Anaknya." ujar Herman membuat Fahira tersenyum sebelum ia duduk diantara Ayah dan Ummahnya.

"Gimana dimulai sekarang saja acaranya Pak?" tanya Abah Azmi kepadanya.

"Oh iya boleh boleh Pak. Kasian Azminya keliatan udah ngga sabar itu," guraunya membuat seisi Ruangan terkekeh termasuk Azmi.

"Baik. Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," Abah Azmi nampak membuka acara pada hari ini.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh." jawab seisi Ruangan.

"Sebelumnya terimakasih kepada Pak Herman yang sudah menerima kedatangan kami sekeluarga untuk mengantar anak kami dalam rangka acara hari ini, yaitu insyaAllah akan dilaksanakan Khitbah antara anak kami dan Ananda Fahira." jelasnya terjeda. Ayah Fahira yang merasa terpanggil namanya hanya terlihat memberikan senyumannya.

Hatiku Memilihmu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang