بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°"Jika hatiku saja memilihmu, Allah juga akan mengizinkan aku untuk memilihmu, sebagai teman hidupku."
***
3 Tahun kemudian.
Setelah Perjalanan panjang ini mampu Fahira lalui, hingga ia ada di titik ini. Ya, tepat beberapa hari yang lalu Fahira telah mengikuti wisudanya dan kini telah memiliki gelar MA atau Master of Art.
Rasanya Fahira sudah pasti bahagia, tidak mudah baginya untuk berada di titik ini dan membuktikan kepada Ayahnya bahwa ia mampu untuk menyelesaikan studinya.
Hari ini semua urusan Fahira di Cairo dan di Universitasnya telah usai, dan hari ini juga ia akan kembali ke Tanah airnya yang sudah hampir Tiga tahun Fahira tinggalkan. Rencananya saat pulang ke Indonesia, Fahira akan mendaftar untuk menjadi Dosen, karena lulusan dari Universitas Cairo memang banyak di Cairo oleh Universitas-universitas Islam di Indonesia, untuk itu ia memiliki peluang besar untuk bekerja sebagai seorang Dosen muda.
Lain dengan Azmi yang harus menyelesaikan studinya satu tahun lagi, namun Azmi sendiri sudah beberapa kali pulang ke Indonesia dan kembali lagi ke Yaman. Tapi untuk saat ini ia tengah libur kuliah dan berada di Indonesia.
Mengenai Azmi, sejujurnya beberapa tahun belakangan ini Fahira masih di teror oleh seseorang yang terus mengirimi Foto-foto Perempuan berniqob bersama Azmi. Fahira memang sengaja tidak pernah menanyakan tentang itu kepada Azmi dan menunggu Azmi yang memberitahunya, namun sepertinya Azmi sama sekali tidak menceritakan apapun sebelum Fahira tanya.
Fahira kesal, tentu saja. Ada rasa cemburu saat ia melihat foto-foto itu. Bahkan Fahira sempat memblokir nomor yang mengirimi foto-foto itu namun tetap saja dia mengirimi lagi dengan Nomor baru. Hingga Fahira putuskan untuk mengganti nomornya beberapa hari yang lalu dan ia tidak mengirimi foto itu lagi.
Sudah beberapa hari ini pula Fahira tidak pernah menjawab pesan atau telfon dari Azmi karena ia telanjur kesal, bahkan sepulangnya ia dari Cairo ia berjanji akan menanyainya dan jika Azmi tidak akan jujur, Fahira terpaksa akan ambil tindakan kepada Azmi.
Setelah melalui perjalanan di atas udara selama berjam-jam lamanya akhirnya kini Fahira kembali menginjakkan kakinya di Tanah airnya, tepatnya di Bandara Soekarno-hatta dimana disinilah ia mengakhiri perjalanannya dan akan segera kembali pulang.
Seusai mendapat kopernya, Fahira pun bergegas untuk menuju pintu keluar. Ia memang sengaja tidak meminta siapapun untuk menjemputnya karena Fahira bisa menaiki Taksi sendiri, padahal ia bisa saja meminta Alvian untuk menjemputnya bersama supir Almarhun Kakeknya namun Fahira tidak melakukan itu. Kebetulan sebelum kembali ke Rumahnya, Fahira ingin mampir terlebih dahulu ke Pesantren dan Rumah Ummahnya.
Fahira nampak menarik kopernya sembari mengotak atik Ponselnya untuk memesan Taksi Online yang bisa mengantarnya ke Tangerang. Meski ia nampak sibuk dengan ponselnya, sesekali Fahira juga melihat arah depannya agar tidak menabrak orang lain karena kebetulan bandara cukup ramai hari ini.
Hingga mata Fahira tak sengaja menangkap sosok Pria bersarung dan berpeci yang nampak memakai maskernya pula namun dari sorot kedua matanya yang juga nampak menatap ke arahnya, ia bisa menebaknya jika itu adalah Azmi.
Kening Fahira berkerut, untuk apa ia ada disini? Padahal Fahira sendiri sama sekali tidak memberi kabar apapun bahkan ia tidak meminta Azmi untuk menjemputnya.
Langkah Fahira melambat, namun karena itu Azmi mempercepat langkahnya untuk semakin mendekat ke arah Fahira dan langsung membuka maskernya.
"Ahlan wa sahlan fi Iindunisia ya Ukhti," sambut Azmi dengan senyuman khasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Memilihmu [END]
Spiritual[CERITA FIKSI NO REAL‼️] **** Bagi Azmi, cinta pertamanya adalah seorang perempuan yang merupakan teman kecilnya yaitu Nayya. Kepergian Nayya tanpa jejak membuat Azmi menjadi lelaki yang terkesan dingin dan cuek termasuk kepada penggemarnya. Azmi...