Yakin

937 102 1
                                    

CEKLEKKK...

Suara pintu membuyarkan lamunan Kai. Masuklah sesosok pria yang amat dihormati dan disegani oleh Kai. Kai tersenyum kaku saat pria itu menepuknya.

"Kai besok kau akan dipindah tugaskan di kantor cabang. Kau akan menjadi pimpinan disana, ayah percaya pada kemampuanmu Kai" ucapnya dengan tegas.

"Tapi ayah, aku sudah terlanjur nyaman disini, mengapa ayah tak menyuruh kakak saja yang mengurus kantor cabang itu?" elak Kai.

"Tidak bisa Kai, ayah sudah membuat keputusan dan kau tak bisa untuk menolaknya, kau harus menuruti perintah ayah" ucap Siwon tegas, lalu pergi meninggalkan Kai.

Suho, kakak Kai yang sedari tapi menguping pun masuk menghampiri Kai.

Suho melihat wajah Kai yang terlihat sangat kesal. Lalu menepuk bahu Kai.

"Kau kenapa Kai? Apa kau tak suka dengan keputusan ayah? Harusnya kau bahagia Kai karena kau bisa mengurusi kantor cabang itu, kau tau Kai berulang kali aku memohon kepada ayah untuk mengurus kantor cabang itu, tapi ayah tak mengizinkannya. Kata ayah kau yang lebih pantas untuk berada disana" keluh Suho.

Kai memicingkan matanya menatap tajam ke arah Suho.

"Aku tau maksudmu, kak? Kau ingin pindah kesana karena disana lebih banyak karyawan wanita kan dibandingkan disini yang hanya berisikan wanita tua dan pria tua?" tebak Kai sambil terkekeh.

"Hei Kai, kau ini" Suho kesal.

"Kak, (menatap serius pada Suho) aku sudah menemukan gadis yang waktu itu" ucap Kai bergetar.

Suho langsung memasang tampang seriusnya. Ia mengerti kemana arah pembicaraan Kai.

"Kapan? Dimana kau menemukannya?" tanya Suho penasaran.

"Di sekolah Mina ka" jawab Kai pelan.

"Hahaha (Suho tertawa geli) kau ini Kai jangan bercanda, apa yang gadis itu lakukan disana? Apa dia seorang guru yang mengajar disana? Atau jangan-jangan dia malah menjadi orang tua murid? Berhenti bergurau Kai, aku rasa kau sudah kehilangan akalmu" ucap Suho dengan nada mengejek.

"Aku serius kak, aku sungguh melihatnya disana" jawab Kai yakin.

"Lalu apa yang dilakukan dia disana?" tanya Suho heran.

"Dia mengantar anaknya ke sekolah kak" jawab Kai singkat.

Suho berpikir sejenak lalu mengerutkan dahinya, menatap tajam ke arah Kai.

"Jadi dia sudah memiliki anak? Dia mengantar anaknya ke sekolah dan usia anak itu berarti sama dengan Mina? Mina berusia lima tahun dan gadis itu berarti memiliki anak berusia lima tahun juga, bukan? Apa mungkin dia anakmu Kai? Atau mungkin dia sudah menikah dengan pria lain? Tapi mengapa usia anak itu sama dengan jangka waktu peristiwa itu terjadi?" Suho menganalisa.

"Entahlah kak, aku akan mencari tau kebenarannya" jawab Kai dengan penuh keyakinan.

"Hm baiklah, jadi apa yang akan kau lalukan Kai?" tanya Suho.

"Izinkan aku untuk selalu mengantar Mina ke sekolah kak, jadi dengan begitu aku akan lebih mudah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaanku ini" jawab Kai yakin.

Suho menganggukkan kepalanya, ia menepuk bahu Kai dan menyemangati adiknya itu.

***

"Ibu, aku tak mau pergi ke sekolah diantar paman" keluh Mina kesal.

"Hei sayang memangnya mengapa jika pamanmu yang mengantarkanmu ke sekolah?" tanya Irene lembut.

"Paman itu menyebalkan ibu, aku tidak suka" jawab Mina.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang