Sebulan sudah berlalu dengan cepat...
Kai masih terpuruk dengan kesedihannya sendiri. Dia tak pernah percaya jika Krystal telah meninggal. Dia sangat yakin jika Krystal masih hidup. Hanya Hana yang menjadi sumber kekuatannya saat ini. Hanya dengan Hana, Kai bisa sedikit melupakan kesedihannya.
"Ayah, ayah tahu tidak? Jika hari ini ibu ulang tahun loh. Ayah ayo bangun antar Hana ke gereja di pinggir kota, Hana mau berdoa disana. Kata orang-orang jika berdoa di gereja itu permohonan seseorang akan cepat dikabulkan, Hana mau kesana. Hana mau berdoa untuk ibu" ucap Hana dengan menarik lengan baju ayahnya.
Kai hanya berjongkok di depan Hana dan tersenyum simpul. Dia lalu menghampiri Hana dan mengeratkan pelukannya. Tanpa terasa airmata Kai jatuh, dia mengingat tentang kenangan dirinya dan Krystal.
"Baiklah, kita akan pergi ke gereja itu" ucap Kai.
Dia menghela nafas dan menahan rasa sesak di dadanya.
***
"Sean, ayo kau ini lama sekali, jika kau lama seperti itu aku tak akan mau lagi untuk menganggapmu kekasihku" ucap Krystal merajuk.
"Hei, kekasihku ini ternyata senang sekali merajuk ya" memeluk Krystal erat dari belakang.
"Sean, hm aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu" ucap Krystal pelan.
Sean lalu memutar tubuh Krystal untuk menghadapnya. Dia tersenyum ke arah Krystal.
"Apa yang ingin kau tanyakan hmm?" ucapnya lembut.
"Apa kau yakin jika kau itu bukan Sehun? Tapi mengapa wajahmu mirip sekali dengan Sehun dan itu bekas jahitan di pipi kananmu sama seperti dengan bekas jahitan yang dulu dimiliki Sehun" ucap Krystal heran.
Sehan langsung bercermin dia menatap ke arah bekas jahitan yang dikatakan oleh Krystal.
"Hm aku tak tau Krystal, yang aku ingat dulu aku pernah terbaring di rumah sakit lama sekali tapi Tzuyu mengatakan jika aku memang pernah mengalami kecelakaan dan sempat mengalami koma" ucap Sean menjelaskan.
Krystal langsung menerka-nerka dengan jawaban Sean tadi.
Bisa jadi Sehun menjadi Sean. Sehun waktu itu kecelakaan parah dan jasadnya tak dapat diidentifikasi karena sudah rusak wajahnya.
Hati Krystal semakin yakin jika yang dia pikir selama ini adalah benar. Sean adalah Sehun. Tapi mengapa Tzuyu menyembunyikan kebenarannya?
"Hm jadi kau mencintaiku hanya karena aku mirip kekasihmu dulu ya?" tanya Sean meledek, dia menyandarkan kepalanya di bahu Krystal.
"Hm bukan seperti itu sayang, Sean aku ingin kita pergi ke Seoul aku sangat rindu dengan Hana putriku. Hana akan senang jika dia melihatmu. Hana akan sangat senang bisa bertemu kembali dengan papanya" ucap Krystal bersemangat.
"Papa?" tanya Sean bingung.
"Iya dia memanggil Sehun dengan sebutan papa, mungkin dia akan memanggilmu dengan sebutan yang sama saat dia bertemu denganmu" jawab Krystal.
"Apa Hana itu anak yang sangat lucu?" tanya Sehun.
"Iya, dia sangat lucu sama sepertiku" ucap Krystal percaya diri.
"Hahaha kau ini sangat percaya diri sekali" ledek Sean sambil mencubit hidung Krystal.
Tzuyu memperhatikan mereka dari balik pintu. Dia hanya tersenyum melihat kakaknya sangat bahagia.
"Maafkan aku kak, selama ini aku membohongimu tapi aku tak sepenuhnya berbohong kepadamu. Kau itu kembar kak dan yang meninggal itu kak Sean bukan kak Sehun. Maafkan aku menjadikan kakak sebagai Kak Sean karena aku sangat sayang dengan Kak Sean tapi sekarang aku juga menyayangimu kak Sehun" ucap Tzuyu pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanficSatu malam yang membuat hidupnya hancur berantakan, kekasihnya pergi meninggalkannya.. Hanya satu pilihannya, tetap mempertahankan nyawa yang tak berdosa di dalam rahimnya..