"Irene, Irene" teriak Tiffany.
Irene yang sedang menjemur pakaian di atas langsung berlari cepat menghampiri ibunya.
"Ada apa bu? Mengapa ibu berteriak dan menangis? Ada apa lagi bu?" tanya Irene khawatir.
"Kai, Irene.. Kai putraku.. Dia kecelakaan lagi" ucap Tiffany terisak.
"Ya Tuhan, hal buruk apa lagi yang menimpa Kai" ucap Irene bersedih.
"Ibu jangan khawatir aku akan menyuruh supir untuk mengantar kita ke rumah sakit, ayo bu" ajak Irene.
Tiffany mengangguk sambil terus menangis.
"Ku mohon kepadamu sekali lagi Tuhan, selamatkanlah Kai" lirih Tiffany.
***
"Dokter bukankah dia pasien yang kemarin?" tanya seorang suster.
"Iya, kasihan sekali dia baru sadar dari komanya sekarang dia harus mengalami kecelakaan lagi padahal kemarin sudah aku katakan jika kondisi pasien masih belum stabil" jawab dokter itu.
"Suster tolong bersihkan lukanya nampaknya benturan di kepalanya sangat keras dan luka jahitan di kepalanya yang kemarin terbuka lagi, persiapkan alat-alat operasi kita harus segera mengoperasinya jika tidak akan berakibat sangat fatal"
"Baik dokter"
Suster langsung membersihkan luka Kai dan menyiapkan peralatan untuk operasi Kai.
***
"Kai.. Kai.. Kai" teriak Tiffany histeris menggema di koridor rumah sakit.
Pengunjung di rumah sakit pun langsung melihat Tiffany yang sedang menangis histeris.
Irene mengejar Tiffany berusaha untuk menenangkan. Untungnya Suho dan Siwon cepat datang.
Suho langsung memeluk Siwon dan menenangkannya.
"Suho, mengapa ini terulang kembali, Nak? Mengapa? Mengapa harus Kai yang mengalami semua ini? Apa kesalahan Kai? Apa tidak cukup Tuhan membalasnya kemarin? Sekarang dia membalasnya juga dengan cara yang sama? Apa Tuhan begitu marah pada putraku?" ucap Tiffany lirih.
Suho tak mampu mengatakan apa-apa dia hanya terdiam dan memeluk Tiffany.
Siwon sangat shock, baru kemarin dia melihat putranya sadar dari koma, sekarang harus melihat Kai kembali terbaring lagi di rumah sakit. Benar-benar sangat miris.
Lampu operasi mati. Perlahan pintu mengayun dari balik ruang operasi.
Tiffany yang melihatnya segera menghampiri dokter.
"Bagaimana keadaan putraku, dokter? Apa dia baik-baik saja?" tanya Tiffany sambil terisak.
"Untunglah nyawa pasien bisa diselamatkan. Bukankah saya kemarin bilang kepada anda Nyonya, jika keadaan pasien belum benar-benar stabil. Mengapa kalian membiarkannya untuk mengemudikan mobil sendiri?" tanya dokter.
Tiffany hanya menunduk, dia menyalahkan dirinya sendiri. Karena dialah yang mengizinkan Kai untuk mengantar Hana sendiri karena Kai bilang dia akan menjelaskan hal penting kepada Krystal. Jadi setelah meyakinkan Tiffany, dia langsung memberikan izin kepada Kai untuk pergi.
Semua keluarga menatap Tiffany. Siwon menghampiri istrinya dan memegang tangannya.
"Apa maksudmu Tiffany? Kau bilang keadaan Kai sudah membaik dan sudah dibolehkan pulang? Tapi dokter bilang tadi jika kondisi Kai belum stabil, kenapa kau malah mengizinkannya untuk pergi?" bentak Siwon.
Tiffany terdiam dan menangis. Siwon yang kesal langsung pergi. Tiffany menjatuhkan dirinya ke lantai, dia benar-benar merasa bersalah karena mengizinkan Kai pergi. Dan karena itu juga keadaan Kai sekarang menjadi lebih buruk lagi karena ini merupakan kecelakaan kedua kalinya Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionSatu malam yang membuat hidupnya hancur berantakan, kekasihnya pergi meninggalkannya.. Hanya satu pilihannya, tetap mempertahankan nyawa yang tak berdosa di dalam rahimnya..