Takdir Hidup

1.1K 68 13
                                    

Usia kandungan Krystal sudah memasuki sembilan bulan, perutnya sudah sangat membesar. Hana selalu ingin memeluk perut buncit ibunya, sementara Kai dia selalu ingin mencium perut buncit istrinya. Kebahagiaan Krystal menjadi sangat lengkap dengan hadirnya calon bayi kedua mereka.

"Sayang, aku pergi kerja dulu ya. Ingat kau tak boleh terlalu lelah, kau harus menjaga dirimu dan calon bayi kita. Jangan membantah, karena aku tak suka dibantah" ucap Kai sambil mengelus perut buncit Krystal.

Krystal hanya mengangguk dan tersenyum.

Kai lalu mencium gemas perut istrinya.

"Sayang, ayah pergi kerja dulu, kau jangan nakal ya" ucapnya pada perut Krystal.

Krystal hanya tertawa geli mendengarnya, Kai langsung melotot ke arah Krystal.

"Ada apa? Memangnya ada yang lucu?" tanya Kai kesal.

"Tidak Kai, kau ini sensitif sekali seperti kau yang sedang mengandung saja" ledek Krystal.

"Hei kau, awas yah"

Kai menggelitiki Krystal gemas, membuat istrinya geli dan tertawa.

"Ayah, ayo cepat. Hana nanti akan terlambat, ayah selalu saja mengganggu ibu" teriak Hana.

Kai dan Krystal saling lirik. Mereka bingung sejak kapan Hana menjadi anak yg galak.

"Dia mewarisi sifat kau sepertinya" bisik Kai kepada Krystal.

Krystal hanya melotot dan memukul tangan Kai. Kai tertawa dan mencium kening Krystal.

"Aku pergi dulu ya, jaga dirimu"

Krystal hanya tersenyum.

"Kau tak mau pamit kepada ibu, Hana?" tanya Krystal.

Hana langsung berlari memeluk Krystal. Hana memeluk perut buncit ibunya.

"Ibu, kapan adik aku akan lahir? Aku sudah tidak sabar untuk bermain dengannya" ucap Hana polos.

"Sebentar lagi sayang, bersabarlah! Sana kau berangkat, ayahmu sudah menunggu" ucap Krystal pelan.

Hana melambaikan tangannya dan Krystal hanya membalasnya dengan senyuman.

***

"Jadi apa keuntungan untukku jika aku mau bekerja sama denganmu?" tanya Chanyeol kepada seorang wanita.

"Kita akan sama-sama saling diuntungkan lewat kerjasama ini" jawabnya.

Chanyeol menatap tajam ke arah wanita itu.

"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol bingung.

"Aku menginginkan Kai bersamaku dan bukankah kau juga menginginkan Krystalmu untuk kembali kepadamu?" tanya wanita itu.

Chanyeol hanya merengut. Dan terus menatap tajam ke arah wanita itu, berpikir dan melipat tangannya.

"Aku sudah tak menginginkan Krystal lagi jadi aku tak tertarik dengan tawaranmu" jawab Chanyeol.

"Baiklah, terserah jika kau tak menginginkan Krystal lagi tapi apa kau tak mau balas dendam kepada Krystal dan Kai? Bukankah dia membuatmu terluka waktu itu? Berkerjasamalah denganku, aku yakin kau akan menyukainya. Aku akan melenyapkan Krystal, apa kau mau ikut menyaksikan kematian Krystal?" tanya wanita itu.

Chanyeol berpikir dan menimbang apa yang ditawarkan wanita ini.

"Baiklah, aku akan bekerjasama denganmu. Lagi pula aku muak dengan kebahagiaan Krystal dan Kai"

Chanyeol dan wanita itu saling berjabat tangan.

"Sebentar lagi aku akan datang untuk melenyapkan istrimu itu, Kai" ucapnya sinis.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang