Sandiwara?

516 65 3
                                    

"Dokter bagaimana keadaan Kai? Apa benturan di kepalanya membuat dia menjadi kehilangan ingatannya?" tanya Tiffany setelah dokter memeriksa keadaan Kai.

"Nyonya, ayo ikut saya ke ruangan saya sebentar" ajak dokter itu.

Tiffany dan dokter itu sedang duduk berhadapan.

"Begini Nyonya, Tuan Kai sama sekali tidak mengalami amnesia apapun. Kondisinya sangat normal, hanya saja kemarin luka bekas jahitan di kepalanya terbuka, maka dari itu saya melakukan operasi lagi. Dan mengenai masalah hilangan ingatan, setelah saya periksa, Tuan Kai sama sekali tidak mengalami amnesia" ucap dokter itu menjelaskan.

"Tapi mengapa tadi dia tak mengingat anaknya dokter?" tanya Tiffany bingung.

"Mungkin dia sedang shock saja Nyonya, jadi pikirannya masih kurang tenang dan mungkin dia tidak sadar melakukannya karena dia baru saja mengalami kecelakaan" terka dokter itu.

Tiffany langsung pamit pergi dari ruangan dokter itu.

"Kai tidak amnesia? Tapi mengapa tadi dia tega mendorong Hana dan bilang tak mengenal Hana dan Krystal?" pikir Tiffany bingung.

Sementara itu di ruangan rawat Kai, dia hanya termenung sambil melihat ke jendela, tatapannya kosong.

'Maafkan ayah Hana, maafkan ayah. Ayah terpaksa melakukan itu demi kebaikanmu. Maafkan aku Krystal, aku benar-benar sangat menyesal. Aku telah menggoreskan luka lagi di hatimu' lirih Kai.

***

"Ibu, Hana ingin bertemu ayah" ucap Hana pelan.

Krystal menghiraukannya, dia hanya mengelus rambut anaknya. Tak mendengarkan dengan yang diucapkan Hana, pikirannya terus memikirkan kejadian tadi di rumah sakit.

"Ibu" rengek Hana dengan menggoyangkan tangan ibunya.

Krystal langsung kaget dan menoleh.

"Ada apa sayang?" tanya Krystal sambil mengelus pipi Hana.

"Hana ingin bertemu ayah" rengek Hana.

"Cukup Hana! Jangan lagi merengek untuk meminta bertemu dengannya, karena sampai kapanpun ibu tak akan membiarkanmu untuk bertemu lagi dengan pria itu" bentak Krystal.

Hana langsung menangis.

"Ibu jahat, ibu tidak sayang lagi sama Hana" teriak Hana sambil menangis kencang.

Krystal langsung memeluk Hana, dia tak sadar membentak Hana. Pikirannya kacau, dia hanya membenci Kai.

"Maafkan ibu sayang, ibu minta maaf ya. Sekarang Hana tidur ya, besok kan Hana sekolah" bujuk Krystal.

Hana mengangguk, karena takut jika ibunya akan membentaknya lagi.

'Jangan pernah mencoba untuk datang lagi di kehidupanku dan Hana, Kai. Aku sangat membencimu sampai kapanpun'  Krystal lirih.

***

"Krys, apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Seulgi heran.

"Iya, aku sudah sangat yakin. Aku sudah memberikan berkas pengunduran diriku ke HRD" jelas Krystal.

Seulgi sedih dan memeluk sahabatnya itu.

"Nona Krystal, kau dipanggil Tuan Siwon untuk menghadapnya" ucap seorang karyawan.

"Hm baiklah" ucap Krystal.

Dia melepaskan pelukannya dengan Seulgi.

Krystal berjalan menuju ruangan Siwon.

TOK TOK TOK...

"MASUK" ucap Siwon lantang.

"Permisi Tuan, apa kau memanggilku?" tanya Krystal.

"Duduklah" ucapnya.

Krystal langsung duduk dan berhadapan dengan Siwon.

"Krystal, ku mohon padamu jangan keluar dari perusahaan ini" ucap Siwon seketika.

Krystal langsung terkejut dengan ucapan Siwon.

"Maaf Tuan, aku sudah putuskan untuk tak bekerja disini lagi" bantah Krystal.

"Lalu kau akan bekerja dimana? Apa kau sudah memiliki perkerjaan baru? Krystal, aku tak mau cucuku menderita karena kau tidak bekerja lagi" ucap Siwon.

Krystal tersenyum sinis ke arah Siwon.

"Tuan, lima tahun aku merawat Hana seorang diri. Aku sudah mengorbankan semuanya untuk Hana dan aku akan mencari pekerjaan baru untukku jadi kau tak perlu mengkhawatirkan cucumu. Dia akan selalu bahagia hidup denganku tanpa ada kekurangan sedikit pun. Selama ini aku seorang diri yang merawatnya dan maaf aku tak memerlukan bantuanmu" jelas Krystal.

Siwon menatap tajam dan menghela nafas.

"Baiklah jika itu keputusanmu, namun jika kau masih belum mendapatkan pekerjaan juga perusahaan ini akan selalu terbuka untukmu" ucap Siwon.

Krystal hanya tersenyum, menganggukkan kepalanya dan pergi.

'Gadis itu benar-benar keras kepala, sama seperti Kai' gumam Siwon.

***

"Kau akan bekerja dimana? Kau tau saat ini mencari pekerjaan sangat sulit. Kau aneh, kau sudah bekerja di tempat yang bagus dan posisi yang enak tapi kau malah memilih untuk mengundurkan diri. Jangan egois, setidaknya pikirkan anakmu, Hana" ucap Minhyuk menasehati.

Krystal hanya diam tak menghiraukan omongan Minhyuk.

"Hm Minhyuk? Kau kan memiliki cafe, biarkan aku bekerja di tempatmu, boleh ya? Jadi apapun aku mau, ayolah" pinta Krystal.

"Krystal, aku tak mampu menggajimu seperti gaji yang kau terima dulu di tempatmu yang lama" ucap Minhyuk datar.

"Hei memangnya siapa yang meminta gaji yang sama, kau hanya perlu menerimaku menjadi karyawanmu dan menggajiku sepantasnya saja. Setidaknya aku bisa untuk membayar uang sekolah Hana dan untuk memenuhi keperluanku dan Hana sehari-hari, boleh ya?" pintanya lagi.

Minhyuk berpikir dan mengangguk.

"Baiklah, tapi kau jangan kecewa dengan gajinya ya, akan sangat berbeda" ucap Minhyuk lagi.

"Tenang saja yang penting saat ini aku bisa bekerja" ucap Krystal senang.

***

"Kai, apa kau sudah merasa lebih baik?" tanya Tiffany sambil memegang pipi Kai.

Kai terdiam dan melamun.

"Mengapa kau bersikap kasar kepada anakmu tadi Kai? Kau lihat tadi Hana menangis karena kau mendorongnya sangat kencang sampai dia terjatuh, dan ibu memaklumi jika saat ini Krystal membencimu. Mengapa kau bersikap seperti ini Kai? Apa kau tak ingat dengan mereka?" tanya Tiffany lembut.

Kai hanya menatap ke arah ibunya dengan tajam.

"Tidak ibu, aku tak mengingat siapa mereka memangnya siapa mereka?" ucap Kai.

"Hm, ya sudahlah jika kau tak mengingat siapa mereka tapi ibu harap kau jangan bersikap kasar lagi seperti itu ya" ucap Tiffany.

Tiffany pun berlalu meninggalkan Kai di ruang rawatnya.

'Maafkan ayah, Hana, maafkan ayah' lirih Kai.

Kai tak kuasa membendung airmatanya, dia menangis mengingat perlakuannya terhadap Hana tadi.

'Ibu tau kau berbohong Kai. Tapi mengapa kau berpura-pura tak mengingat Krystal dan Hana? Kau tau bahkan Krystal saat ini mungkin sudah sangat membencimu. Kenapa kau lakukan itu Kai?' batin Tiffany.

Tiffany sedari tadi mengintip Kai. Dia merasa keanehan pada diri Kai. Entah apa yang sedang Kai sembunyikan.

To be continued...

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang