Hukuman

632 68 1
                                    

"Ini (menyodorkan kotak P3K, bersihkan dulu lukamu, aku tak ahli melakukannya hehehe" ucap Tyler sedikit tertawa.

Kai menepis kotak P3K yang diberikan Tyler.

"Hei apa kau ingin infeksi karena lukamu itu, hah?" kesal Tyler.

Dia lalu langsung duduk di samping Kai, Tyler lalu mencoba untuk mengobati luka Kai di wajahnya. Tadinya Tyler enggan melakukannya karena akan sangat canggung baginya tapi melihat kondisi sahabatnya saat ini Tyler menjadi tak tega. Sementara Tyler mengobati luka Kai, ia terus mengingat kejadian yang terjadi hari ini bahkan tamparan di pipi Kai serasa tak cukup untuk mengobati luka Krystal selama ini.

Kai sudah benar-benar melakukan kesalahan besar di hidup Krystal, dia menghancurkan hidupnya. Jadi akan terasa wajar jika Krystal akan bersikap seperti itu, Kai akan menerimanya.

Tapi jika Krystal memisahkannya dengan Hana, entah kenapa luka di hati Kai terasa sangat perih. Dia tak pernah membayangkan untuk menjauh dari Hana. Mereka baru saja bertemu, saling menyayangi dan sekarang Kai harus menjauhi putri kecilnya itu. Kai memejamkan matanya, tak terasa airmatanya jatuh membasahi pipinya. Hatinya terasa sakit membayangkan jika dia dan Hana harus saling menjaga jarak.

Tyler melihat Kai heran, dia berpikir apakah lukanya sangat sakit sampai dia menangis seperti itu.

"Hei Kai, apa aku terlalu kuat menahan lukamu? Apa lukanya sangat sakit? Ayo kita ke rumah sakit saja, biar dokter yang mengobati lukamu itu" tanya Tyler khawatir.

Kai hanya menggelengkan kepalanya. Tyler bingung melihat sikap sahabatnya itu. Dia merasakan ada yang tidak beres Kai. Tyler masih menatap bingung ke arah Kai.

"Tyler, aku sangat lelah mengurus anakmu ini. Dia sangat nakal, selalu saja merengek meminta mainan" teriak seorang wanita dan Tyler membalikkan badannya.

Tyler menghampiri istrinya itu dan memeluknya. Istrinya Tyler bertanya dengan kehadiran Kai. Tyler menjelaskannya, istrinya lalu langsung menghampiri Kai.

"Jadi kau sahabat dari suamiku, kenalkan aku Jessica, istri Tyler" ucap Jessica ramah.

Kai memutar bola matanya dan melihat sejenak ke arah Jessica dan tersenyum simpul.

"Aku Kai" jawabnya singkat.

Kai lalu memalingkan lagi wajahnya. Jessica merasa bingung dengan sikap Kai tapi Tyler mencoba menjelaskan semuanya kepada Jesica.

"Sayang, hari ini Kai akan menginap satu hari saja, kau tak keberatan, kan?" tanya Tyler kepada Jesica.

Jessica tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Temanmu adalah temanku juga, kan? Baiklah aku akan ke atas menyiapkan kamar untuknya" ucap Jesica dan pergi.

Tyler masih menatap cemas ke arah Kai.

'Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya?' batin Tyler dengan menatap tajam ke arah Kai.

***

"Ibuuuu, ibuuuuu, ibuuuuu" teriak Hana.

Hana menangis setelah pulang sekolah, dia mencari keberadaan ibunya.

"Hei sayang kau kenapa?" tanya Krystal cemas.

"Ibu, apa ibu melihat kotak musikku? Aku sudah berjanji pada ayah untuk menjaga kotak musik itu bu" ucap Hana dengan terisak.

Krystal sangat kesal saat Hana menayakan hal yang berhubungan dengan Kai. Krystal menarik nafas dalam lalu menatap lekat ke arah Hana.

"Hana, dengarkan ibu! Pria itu bukan ayahmu, berhenti untuk memanggilnya ayah dan mengenai kotak musik itu, ibu tak melihatnya" ucap Krystal berbohong.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang