Permainan Takdir

525 63 2
                                    

"Hana sayang, ayo kita berangkat ke sekolah" teriak Krystal.

Hana masih terduduk di kasurnya, memeluk lututnya, wajahnya muram tak bersemangat.

Krystal yang tak mendengar tanda-tanda Hana akan turun lalu menghampiri Hana di kamarnya. Krystal melihat anaknya sedang murung langsung mendekatinya.

"Kenapa sayang? Hm, apa yang kau pikirkan?" tanya Krystal sambil mengangkat dagu Hana.

Hana menatap sedih ke Krystal, Hana lalu memeluk ibunya.

"Ibu, apa benar ayah sudah tak sayang dan tak peduli lagi padaku?" tanya Hana terisak.

Krystal mengepalkan tangannya, menahan sesak di dada yang dia rasakan. Dia mengatur nafasnya demi menahan emosi agar dia tak membentak Hana lagi.

"Sayang, jangan kau pikirkan orang yang sama sekali tidak pernah memikirkan kita ya, Hana kan selama ini tinggal berdua sama ibu, apa Hana tidak nyaman tinggal berdua sama ibu? Jadi Hana selama ini tidak sayang sama ibu?" tanya Krystal lembut.

Hana memeluk Krystal erat.

"Tidak ibu, Hana sayang sekali sama ibu, ibu sangat berarti untuk Hana, ibu bahkan bisa menjadi pengganti ayah selama ayah tidak ada" ucap Hana bersedih.

Hati Krystal tersentuh mendengar ucapan anaknya.

"Sudah sayang, ayo kita berangkat ke sekolah, ibu tidak mau kau jadi anak yang pemalas" ucap Krystal.

Hana pun menganggukkan kepala. Krystal dan Hana pun pergi ke sekolah.

***

Kai hanya menatap kosong ke layar laptopnya, dia terus memikirkan Krystal dan Hana. Hatinya sangat sakit jika mengingat apa yang telah terjadi kepadanya. Dia ingin bersama dengan Hana dan Krystal. Namun jika dia egois dan mementingkan dirinya, akan berakibat fatal bagi Krystal dan Hana jadi untuk saat ini menjauh akan terasa lebih aman.

'Aku harap suatu saat kau mengerti Krystal, maaf jika aku belum bisa menebus dosaku. Sekarang bahkan aku malah menambahkan goresan luka di hatimu lagi' gumam Kai.

***

"Krystal" panggil Minhyuk.

Krystal langsung menoleh.

"Aku ingin bertanya serius kepadamu" lanjut Minhyuk.

"Katakan Minhyuk, ada apa?" tanya Krystal.

"Hm, apa kau dan Kai memiliki hubungan?" tanya Minhyuk tiba-tiba.

Krystal mengerutkan dahinya, menatap tajam ke arah Minhyuk.

"Tidak ada!" jawab Krystal kesal.

"Hei Krys, tunggu jangan marah" teriak Minhyuk.

Minhyuk menggelengkan kepalanya.

***

"Ku mohon, kembalilah bekerja di perusahaan kami, kau akan membutuhkan banyak uang. Jika kau hanya bekerja disini, itu hanya cukup untuk kebutuhanmu sehari-hari" pinta Tiffany.

Krystal menggeleng.

"Maaf bibi, aku tidak akan pernah kembali ke perusahaan itu" tolak Krystal.

Krystal ingin pergi tapi tangan Tiffany menahannya.

"Anakku Kai, dia tidak amnesia" ucap Tiffany.

Mata Krystal langsung membulat saat mendengarkan ucapan Tiffany. Krystal lalu duduk kembali di kursinya.

"Apa maksud bibi?" tanya Krystal bingung.

"Iya, aku yakin jika Kai dia tidak amnesia, dokter yang memeriksanya pun mengatakan hal yang sama" jelas Tiffany.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang