Satu malam yang membuat hidupnya hancur berantakan, kekasihnya pergi meninggalkannya..
Hanya satu pilihannya, tetap mempertahankan nyawa yang tak berdosa di dalam rahimnya..
"Apa kau sudah jujur dan mengatakan semua kepadanya?" tanya Suho.
Kai menggeleng.
"Kenapa? Mau sampai kapan kau menyembunyikannya Kai?" tanya Suho.
"Entahlah" jawab Kai singkat sambil mengela nafasnya.
"Kenapa? Kau takut jika setelah Krystal tau semuanya dia akan menjauhkanmu dari Hana?" tanya Suho lagi, dia menatap tajam ke arah Kai.
"Aku tak tau kak, aku belum siap untuk jujur kepadanya" teriak Kai.
Kai mengusap mukanya. Dia memejamkan mata dan mengepalkan telapak tangannya.
Suho menepuk bahu Kai.
"Cepat atau lambat dia pasti akan tau semuanya Kai, akan lebih baik jika kau yang mengatakan kepadanya daripada dia mengetahui yang sebenarnya dari orang lain. Dan kau sudah tau konsekuensi jika dia sudah mengetahui semuanya, kan? Keputusan ada di tanganmu Kai, aku tak bisa memaksamu" ucap Suho yakin, dan dia pergi meninggalkan Kai.
Kai mengingat kejadian dimana dia merenggut kesucian Krystal, membuat hidup Krystal hancur, hadirnya Hana, kedekatannya dengan Hana dan Krystal.
"Aaaaarrrggghhhhh" teriak Kai sambil meremas rambutnya.
Dia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Kau pria brengsek Kai, benar-benar brengsek" Kai meneriaki dirinya sendiri.
Dia mengambil ponselnya, lalu melihat foto Hana di ponselnya, ia menatap lirih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maafkan ayah Nak, maafkan ayah" lirih Kai.
****
"Ibu apa ayah tak kesini?" tanya Hana.
"Tidak sayang, mungkin dia sedang sibuk" jawab Krystal lembut.
Krystal dan Hana pun melanjutkan sarapannya.
"Ibu tak berkerja hari ini, kan?" tanya Hana khawatir.
"Tidak sayang, paman Minhyuk yang akan mengantarmu ke sekolah yah" ucap Krystal.
Hana hanya mengangguk.
Tak lama Minhyuk datang dan langsung menghampiri Hana.
"Keponakan paman sudah siap? Ayo kita berangkat!" ajak Minhyuk.
Minhyuk melirik ke arah Krystal dan mengerjapkan matanya. Krystal hanya menganggukan kepalanya.
"Daahhh ibu" teriak Hana sambil melambaikan tangannya.
Krystal menatap ke arah Minhyuk dan Hana. Dia bersyukur memiliki sepupu seperti Minhyuk. Untungnya Minhyuk baru kembali ke kota ini, setidaknya ada yang mengurus, mengantar jemput Hana selama Krystal masih belum benar-benar pulih.
Ponsel Krystal berdering. Dia langsung mengangkatnya.
"Untuk apa lagi kau menelponku?" ucap Krystal ketus.