Sadar

602 71 4
                                    

"Kau yakin jika Kai sepenuhnya bersalah atas semua ini?" tanya Minhyuk sambil mengemudikan mobilnya.

Krystal menatap heran ke arah Minhyuk.

"Apa maksudmu, hah? Memang semua ini salah dia, dia telah menghancurkan hidupku!" jawab Krystal marah.

Minhyuk hanya tersenyum melirik ke arah Krystal.

"Kau mencintainya" ucap Minhyuk pelan.

Krystal memicingkan matanya ke arah Minhyuk. Minhyuk malah terkekeh ditatap seperti itu.

"Semua tergambar jelas di raut wajahmu, Krystal" ucap Minhyuk.

"Jangan sembarang bicara kau!" kesal Krystal.

"Aku tau hatimu terluka saat melihat Kai terbaring penuh luka tadi, makanya tadi kau terus menundukkan kepalamu dan tak berani menatapnya" ucap Minhyuk dengan melirik menggoda ke arah Krystal.

Krystal mendengus kesal.

"Kau tak perlu mengurusi masalahku, kau urusi saja dirimu dulu" kesal Minhyuk.

"Hana sangat menyayanginya, jika hubungan kau dan Kai memburuk karena kenyataan pahit ini, jangan pernah kalian melibatkan Hana, jangan buat hatinya terluka" ucap Minhyuk memberi saran.

Krystal hanya menatap lurus ke depan. Perkataan Minhyuk tadi mengusik pikirannya.

'Apa benar aku telah jatuh cinta kepadanya?' batin Krystal

***

Hana masih berada di samping Kai, dia sesekali menguap namun gadis kecil itu enggan terlelap. Dia takut jika dia tidur waktu yg diberikan ibunya untuk menemani Kai akan habis. Hana selalu menggenggam erat tangan Kai dan berada di sampingnya. Tiffany tersenyum geli melihat kelakuan cucunya itu.

FLASHBACK

"Ayah, ibu sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian, ini mengenai Kai, sebenarnya Kai sudah memiliki anak" jelas Suho.

Tiffany, Siwon dan Irene pun terkejut dengan ucapan Suho.

"Kau bicara apa Suho?" tanya Siwon tegas.

"Apa yang kau maksud Suho? Kai belum pernah menikah, bagaimana dia bisa memiliki anak?" bantah Tiffany tak percaya.

"Iya Suho, apa yang kau katakan? Jangan bicara omong kosong di saat seperti ini" ucap Irene kesal.

"Hm, aku jujur, ibu, ayah, Irene. Kai memang sudah memiliki anak. Dulu dia melakukan sebuah kesalahan besar yang menyebabkan dirinya menghancurkan kehidupan seorang wanita" jelas Suho.

Suho lalu menceritakan semuanya kepada seluruh keluarganya.

Tiffany hanya menangis tak menyangka dengan kelakuan putranya, Siwon geram namun dia merasa jika Kai sudah mendapatkan balasannya.

"Bawa cucu ibu kesini Suho, ibu ingin dia kesini menemani Kai" ucap Tiffany lirih.

"Tapi, bagaimana dengan ibunya?" tanya Suho khawatir.

"Hm biar nanti ibu yang akan memberikan pengertian kepadanya, bawa cucuku Hana kesini Nak" ucap Tiffany menahan isak tangisnya.

***

"Sayang, kau tidurlah, nanti kau akan sakit" ucap Tiffany pelan.

Hana menggeleng.

"Aku tak mau menyia-nyiakan waktuku yang sebentar dengan ayah, Nenek. Ibu pasti besok akan membawa aku pulang, aku tak mau tidur, aku masih mau terus disini menemani ayah. Hana sayang sekali sama ayah" ucap Hana lirih dan menangis.

Tiffany menghampiri dan memeluknya.

"Ayah kapan bangun, nenek? Bilang pada ayah kalau ayah tidak bangun sekarang besok ibu akan membawa aku menjauh dari ayah" lirih Hana.

Tiffany hanya menatap Kai sedih. Tiffany lalu meninggalkan Hana bersama Kai.

Hana terus mengoceh untuk membuat Kai bangun, sesekali anak itu tertawa bercerita untuk membangunkan Kai. Tiffany hanya menatapnya lirih.

"Nenek... Nenek... Ayah bangun nek.. Dia membuka matanya, tadi dia menagis dan membuka matanya" teriak Hana senang menghampiri neneknya.

Tiffany dan yang lainnya langsung menghampiri Kai. Hana masih memeluk erat tubuh ayahnya. Kai mengelus rambut Hana. Dokter  datang untuk memeriksa keadaan Kai.

"Ini benar-benar keajaiban Nyoya, selamat Tuan Kai sudah bangun dari komanya" ucap dokter lalu pergi meninggalkan mereka.

Hana memeluk erat Kai, Kai membalas pelukannya. Dia benar-benar rindu sekali dengan putri kecilnya. Tiffany tersenyum bahagia melihat Kai sudah sadar.

***

"Hana sayang sekali sama ayah, ayah jangan tinggalin Hana lagi kalau ibu yang mengusir ayah bilang sama Hana biar nanti aku akan marahi ibu" ucap Hana kesal.

Kai langsung mengeratkan pelukannya. Tak perduli seberapa banyak luka di tubuhnya. Tak peduli dengan rasa sakit yang dia rasakan. Semua telah terobati dengan kehadiran Hana. Kai memejamkan matanya, dia masih mengingat perkataan Krystal jika Hana bukan menjadi haknya. Kai meneteskan airmata saat mengingat itu.

Terserah seluruh orang akan membencinya termasuk Krystal. Asalkan jangan memisahkan dirinya dari Hana. Jika Hana tak ada mungkin Kai tak bisa bertahan.

"Hana sayang sama ayah?" tanya Kai gemetar.

Hana menganggukkan kepalanya.

"Sayang ayah, sangat sayang" ucap Hana yakin.

"Sini peluk ayah" ucap Kai dengan merentangkan tangannya.

"Hana itu sebenarnya adalah anak kandung ayah, ayah bukan paman yang mau berpura-pura menjadi ayah untuk Hana tapi ayah adalah ayah kandung Hana yang sebenarnya ya" jelas Kai.

Hana mengangguk dan mengeratkan pelukannya. Dia sangat nyaman di peluk oleh Kai.

"Coba panggil ayah" ucap Kai.

"Ayah" ucap Hana dengan senang.

"Hana sayang sekali sama ayah, nanti Hana cari cara agar ayah dan ibu bersatu. Ayah tenang saja serahkan semuanya pada Hana" ucap Hana penuh percaya diri.

Kai memejamkan matanya, merasakan kebahagiaan saat Hana ada di samping nya dan memeluknya erat. Dia berharap agar Krystal masih mau mengizinkan untuk bertemu dengan Hana.

To be continued...

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang