Merasa Nyaman

483 56 2
                                    

"Kai, dimana Hana? Mengapa kau tak pulang bersamanya? Kau bilang tadi kau ingin ke gereja bersamanya?" tanya Tiffany bingung saat Kai kembali dari rumah hanya sendiri tidak dengan Hana.

"Hana di rumahnya bu" jawab Kai singkat, dia menundukkan kepalanya.

Tiffany mengerti dengan ekspresi Kai, Tiffany langsung memeluk tubuh Kai. Kai mengeratkan pelukannya, dia meneteskan airmata. Tiffany hanya terdiam dan mengelus rambut putranya.

"Ibu, Krystal sudah kembali bu" isak Kai.

Tiffany terkejut langsung melepaskan pelukannya dan terlihat sangat senang. Dia lalu memegang tangan Kai.

"Kai, benarkah? Jadi Hana tinggal disana dengan Krystal?" tanya Tiffany senang.

Tapi Kai hanya menganggukkan kepalanya. Tiffany mengangkat dagu anaknya.

"Hei kau ini kenapa Kai, Krystal sudah kembali tapi kenapa kau jadi sedih seperti ini?" tanya Tiffany bingung.

Kai menatap lirih ke pada ibunya.

"Krystal, dia melupakanku bu" ucap Kai pelan.

Tiffany terkejut dia tak menyangka jika Krystal bisa melupakan Kai. Baru saja kebahagiaan dia rasakan kini harus merasakan kesedihan lagi.

"Ibu, Krystal dia sudah bahagia dengan pria lain. Dan Hana juga terlihat sangat dekat dengan pria itu, bahkan Hana memanggilnya papa. Ibu dosa yang aku lakukan sangat besar kepada Krystal, jadi Tuhan terus saja mempermainkan takdir hidupku. Apa aku tak pantas untuk mendapatkan kebahagiaanku, bu? Apa Kai tak pantas untuk bahagia? Kai ingin menebus semua kesalahanku kepada Krystal tapi mengapa semua ini menjadi sangat rumit?" sesal Kai dia terus menyalahkan dirinya sendiri.

Tiffany menangis melihat anaknya seperti itu.

Suho yang dari tadi memperhatikan mereka langsung pergi.

'Akan ku buat Krystal mencintaimu kembali Kai' ucap Suho yakin.

***

"Sayang kenapa kau murung, hm? Beritahu kepada ibu" tanya Krystal cemas kepada Hana yang dari tadi hanya murung di kamarnya.

"Hana rindu ayah, bu. Hana ingin bertemu dengan ayah" ucap Han pelan.

Krystal memperhatikan tubuh mungil Hana dan berpikir jika selama ini Hana pasti tinggal dengan Kai. Makanya Hana merengek jika tak bertemu dengan Kai.

"KRYSTAL" teriak Minhyuk.

Minhyuk langsung menghampiri dan memeluk erat Krystal.

"Aku sangat merindukanmu, kemana saja kau selama ini? Perlihatkan dimana lukamu? Apa ada yang menyakitimu? Katakan kepadaku biar aku hajar dia!" ucap Minhyuk cepat.

"Hei kau ini berisik sekali. Kalau bertanya itu satu-satu, jangan seperti itu. Aku bingung menjawab yang mana dulu. Eh iya mengapa tiba-tiba kau ada disini, bukankah selama ini kau ada di Busan?" tanya Krystal.

Minhyuk mengerutkan dahinya, memegang dahi Krystal.

TIDAK PANAS!

Minhyuk pikir Krystal demam jadi bicara melantur.

"Hei apa yang kau lakukan?" kesal Krystal.

"Krystal aku sudah kembali dua bulan yang lalu dari Busan, kau ini ada-ada saja" ucap Minhyuk terkekeh.

Minhyuk melirik ke arah Hana yang terlihat habis menangis, dia lalu memegang pipi Hana.

"Pasti ibumu yang galak ini memarahimu lagi ya?" tanya Minhyuk.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang