29. memaafkan

200 14 0
                                    

POV Shafina

Setelah bertemu dan mendengarkan perdebatan antara mas Abyan dan Tania membuat aku dilanda rasa bersalah, selama ini aku salah menilai suamiku sendiri. Ahh suami? Rasanya panggilan itu memang seharusnya menjadi milik mas Abyan setelah kurang lebih empat bulan aku meninggalkan dirinya, meninggalkan semua kewajibanku sebagai istri, serta menyembunyikan anak yang sedang ku kandung saat ini darinya, selama ini aku hanya menilai dari apa yang kulihat, bagaimana aku tidak salah paham pada mereka karena yang terlihat mereka memang benar-benar dekat. Tetap saja aku tidak suka jika dibohongi, sejak awal pernikahan sudah membuat komitmen untuk saling jujur satu sama lain, tapi nyatanya mas Abyan membohongi ku meskipun dengan maksud demi menjaga hatiku, tetapi kebohongannya justru menyakiti aku.

Selama ini aku yang merasa telah disakiti namun ternyata aku salah, mas Abyan juga menanggung rasa sakit ketika aku memutuskan pergi dari sisinya. Mas Abyan menolak dengan tegas bahwa dia memiliki hubungan khusus dengan Tania, bahkan ia menyatakan dengan tegas dihadapan kami semua bahwa dia benar-benar mencintai ku bukan Tania, meskipun Tania pun tidak terima jika hubungannya selama ini hanya dianggap sebatas sahabat, namun aku yakin jika mas Abyan tidak akan melakukan hal negatif diluar batas, dia hanya membantu dan menjadi sosok sahabat yang baik. Ditengah rasa sedih, kecewa, menyesal dalam diriku dalam tangis, perut ku tiba-tiba terasa sangat nyeri dan terasa tegang, aku mengaduh yang membuat semua terlihat panik, termasuk mas Abyan yang semakin memeluk ku erat.

"Bagaimana dok dengan kandungan istri saya?"

"Terlalu banyak pikiran dan kelelahan membuat Shafina mengalami kontraksi dini, ini sangat berbahaya mengingat kandungannya saat ini baru berusia dua puluh delapan minggu" jawab Nayla, abyan tidak mengetahui bahwa Nayla adalah istri dari Hafiz sahabat Shafina.

"Nay, anakku didalam baik-baik saja kan? Aku khawatir sekali terjadi sesuatu"

"Sepertinya kamu harus dirawat dalam jangka waktu lama Sha sampai kamu melahirkan mungkin, karena berdasarkan hasil CTG kontraksinya kuat, khawatir terjadi kelahiran prematur dan kita telat mengambil tindakan pada bayimu"

"Ayolah Nay jangan bertindak seperti itu, aku akan baik-baik saja tanpa harus dirawat dalam jangka waktu lama" pinta Shafina

"Ikuti apa yang dokter Nayla sarankan ya sayang!" Sahut Abyan

"Iya nak, mamah tidak mau terjadi apapun dengan cucu mamah, menurut lah dengan saran Nayla, mamah berada diposisi mu saat mamah mengandung kamu nak, namun mamah tetap bandel dan akhirnya kamu terlahir prematur yang mengakibatkan cedera pada otakmu hingga kamu memiliki penyakit epilepsi, mamah tidak mau itu terulang pada cucu mamah, jangan sampai kamu menyesal seperti mamah" pinta mamah Shinta menitikkan air mata ketika mengingatnya.

"Iya Sha, keadaan ini akan diperparah jika kamu pun mengalami kejang, meski kemungkinan nya sedikit karena kamu melakukan therapi obat dan diet Ketogenik sesuai anjuran yang diberikan suami tampanku" Nayla tersenyum ke arah Shafina

"Duh pengantin baru, disetiap keadaan apapun yang diingat suaminya" goda Shafina

"Tidak semua pengantin baru Sha, buktinya aku ditinggal pergi oleh istriku padahal kami baru menikah beberapa bulan" sindir Abyan

"Tidak perlu menyindir mas, jangan kira aku telah memafkanmu, kesalahanmu tetap saja susah untuk dimaafkan" aku bersikap ketus saat menjawab sindiran mas Abyan, menyebalkan sekali ucapan mas Abyan, membuat diriku merasa bersalah, walaupun aku salah bukan berarti juga dia benar. Huhh....

"Eh lupa mengucapkan selamat atas pernikahan nya dokter Nayla, terimakasih sudah berkenan merawat istri saya yang keras kepala ini, pasti beruntung laki-laki yang mendapatkan dokter" ucap Abyan tersenyum

Cinta Untuk Shafina 💕 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang