22. Alasan

144 34 5
                                    

"Sesuatu yang berharga akan hilang, terkikis oleh waktu ke waktu dan tidak akan pernah bisa kembali."

Aeyza sudah bergabung dengan Rebell pada ruangan Handaru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeyza sudah bergabung dengan Rebell pada ruangan Handaru. Sakala sempat menanyai darimana gadis itu, hingga Aeyza menjelaskan bahwa dirinya baru menjemput Arsya.

Sakala sudah ke ruangan Arsya, menunggu pemuda itu tersadar.

Berbeda dengan Aeyza, dia lebih menunggu Handaru bersama Minerva. Kelendra sudah sadar, ia pergi sebentar bersama Vanilla tadi.

"Jadi," ucap Minerva, "lo tadi nolongin Arsya? Arsya disekap sama Vanilla?"

Mengangguk, namun kemudian Aeyza menggeleng. "Bukan gitu, Arsya emang disekap. Bahkan sampai dilukai beberapa kali oleh penjaga di sana, tapi Vanilla niatnya cuma ngelindungin Arsya biar gak ditangkap sama Aretha, kok."

Minerva menghela nafas, memikirkan hal yang semakin rumit setiap harinya.

Handaru masih terlelap, pemuda itu baru saja bisa tidur setelah bercerita lama sekali dengan Sakala.

"Za, lo udah tau Aretha dari kapan?" tanya Minerva. "Maksud gue, tau secara keseluruhan kalau dia dibalik semua ini."

Aeyza menoleh, memandang kearah Minerva yang sedang menunggu jawabannya.

"Dari lama, saat Abinra pingsan," jawab Aeyza. Gadis itu memijat pelipisnya sendiri, sepertinya dia yang akan menjelaskan semuanya kepada Minerva.

Note!
--- : sedang flashback.

----

Berjalan cepat kearah belakang taman. Aeyza, gadis itu sudah berjanji akan bertemu dengan seseorang di sana.

Ia mempercepat langkahnya. Sebelumnya, Aeyza diberi tugas oleh Vanilla untuk bernegosiasi dengan Alvin.

Setelah sampai, Aeyza melihat sosok pemuda yang akan ditemuinya. Pemuda itu ---Alvin, sedang duduk diam menunggu Aeyza sambil bergerak gelisah.

"Kak," panggil Aeyza, menepuk pundak lelaki itu.

Alvin menoleh, menatap Aeyza dan alisnya berdiri. Menggeser pelan duduknya, namun segera Aeyza cegah.

"Berdiri aja, Kak."

Menuruti perkataan Aeyza, pemuda itu pun langsung berdiri, menghadap sosok dihadapannya ini.

"Gue gak suka basa-basi, Kak. Jelasin semuanya ke gue." Aeyza To the point, agar dirinya tak berlama-lama di sini.

"Aretha," gantung Alvin. "Aretha dalang dibalik semua ini. Penyerangan yang kalian dapat beberapa waktu lalu, itu juga karena dia. Gua gak tau alasannya apa, tapi yang pasti gua punya bukti."

REBELLION (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang