[Konflik sedikit membingungkan. Hanya ada 1000-1400 kata setiap part.]
Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata 'geng'? Apakah bayanganmu akan seperti kebanyakan orang? Mereka berpikir kalau sebuah geng hanya untuk anak-anak berandal dan tidak t...
"Sakala saudara kembar gue, gak akan mungkin gue bisa nyakitin dia."
— Sagala Rigel —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar apa yang dikatakan oleh Sakala beberapa jam yang lalu. Daegal sudah di rumah mereka dan mendapati rumah itu kosong, tidak ada Sagala maupun Abinra di dalamnya.
Daegal dengan cepat menghubungi Sakala dan mengatakan bahwa dia kalah cepat, Abinra sudah kabur terlebih dahulu. Daegal sudah masuk ke dalam rumah── tepatnya kedalam kamar Abinra, untuk memastikan gadis itu dan segala barangnya masih ada.
Namun sangat di sayangkan, yang Daegal dapat hanyalah kamar kosong dengan lemari terbuka.
Pada akhirnya Daegal menyerah dan mengatakannya kepada Sakala, walau dia tau akan dimarahi oleh pemuda itu.
Terburu-buru, Daegal langsung mengendarai motornya dan melajukannya kerumah Minerva── untuk menanyai dimana posisi Sagala.
Ting!
Suara dari ponsel Daegal membuatnya untuk memberhentikan motornya di pinggir jalan, Ia membuka ponsel dan melihat ada nomor asing yang mengirimkan sms kepada dirinya.
+628784xxxxxx Gak usah cari-cari Abinra.
+628784xxxxxx Dia ada sama gua. -Baskara.
"Anjing."
Daegal segera memasukan ponselnya ke dalam saku jaket, dan mulai menjalankan kembali motornya itu.
25 menit jarak yang Ia tempuh dari rumah Sakala menuju rumah Minerva. Dengan tergesa-gesa Ia turun dari motornya dan mengetuk pelan pintu rumah Minerva.
TokTok Tok.
Diketukan ketiga Ia mendapatkan pintu rumah terbuka dengan menampangkan sosok pemuda yang sedang Ia cari, Sagala.
Menatap heran pemuda itu, bagaimana dirinya ada bersama Minerva? Hanya berdua saja.
"Lo ngapain disini?" tanya Daegal menyelidiki.
Sagala menggaruk tengkuknya yang gatal dan menyuruh Daegal untuk masuk, "Gua cuma gak mau pulang aja."
Daegal memberhentikan langkahnya, Ia menoleh dan menatap tajam kearah Sagala dan mendorongnya. Sagala terantuk gagang pintu yang membuatnya mengaduh kesakitan.
"Apa apaan lo──!"
"Gara-gara lo gak pulang, Abinra sekarang kabur!" Daegal memotong ucapan Sagala dengan cepat.