Alenta menyusuri koridor sekolah bersama Naumi. Keduanya hendak menuju ke kantin untuk mengisi perut di jam istirahat itu. Senja? Cewek itu tidak berangkat hari ini. Tanpa keterangan apapun.
"Makan di mana nih?" tanya Naumi seraya mengedarkan pandangannya ke seisi kantin.
"Penuh semua," gumam Alenta.
Pandangan Alenta jatuh ke meja Alextro. Ada Areska yang tengah menyantap pop mie di sana. Teman-temannya juga terlihat tengah mengobrol sambil sesekali tertawa.
"Meja Alextro, yuk!" ajak Alenta sambil menarik tangan Naumi.
Naumi mengangguk cepat, tak masalah juga jika mau makan di sana. Alenta kan pacarnya Areska, tidak akan jadi masalah.
"Hai semua," sapa Alenta seraya duduk di samping Areska.
Alenta dan Naumi tak perlu minta izin untuk duduk di situ, semuanya sudah tampak akrab. Tak ada keasingan di antara Alenta dan anak-anak Alextro.
"Eh, hai. Makin cantik aja, Len," ucap Galins.
"Ya jelas dwonggg! Kan pacarnya si Bos, harus cantik! Kalo nggak cantik, mana mau si Bos sama dia," ucap Joan sambil tertawa.
"Saking cantiknya sampe dua cowok dipacarin sekaligus," ucap Areska.
Mendengar ucapan Areska, Alenta jadi menatap cowok yang tengah menikmati pop mie itu. Alenta menatap dengan tatapan tak mengerti.
"Maksud lo?" tanya Alenta.
Areska menatap ke Alenta, lalu tersenyum tipis. "Nggak papa."
"Kayak cewek si Bos mah! Jawabnya nggak papa nggak papa," ucap Joan.
"Udah, Jo. Jangan ngoceh mulu! Habisin tuh mie nya!" tegur Rasya.
"Suapinnn!" ucap Joan manja pada Rasya.
"Kalo gue jadi lo, Ras, gue tendang Joan sampe nyangkut di tiang bendera. Jijik banget minta disuapin, sama cowok lagi! Kayak orang nggak punya tangan aja!" ucap Yordan.
"Yeeee! Yordan mah gitu!" ucap Joan dengan bibir dimajukan.
"Muka lo bikin gue mual, Jo," ucap Naumi.
"Seratus buat lo, Mi! Kita satu server!" ucap Galins.
Alenta menatap wajah Areska dari samping. Cowok itu tetap fokus memakan pop mienya, bahkan tak memperhatikan Alenta sedikitpun. Biasanya kan Areska akan menawari Alenta makan, bahkan sampai membelikan makanan.
"Len, mau makan apa? Gue beliin, tapi pake duit lo," ucap Naumi.
"Eh, Mi, buat apa? Ada si Bos noh, biar dia ajalah yang beliin makanan buat yayangnya. Iya nggak, Bos?" ucap Galins. Tapi Areska tak merespon.
"Mendadak sariawan lo, Res? Tadi aja ngoceh mulu, giliran ada Alenta malah bisu," ucap Rasya.
Lagi-lagi, Areska tak merespon. Ia masih tetap fokus menyantap pop mie dengan kuah yang hangat itu.
"Gue siomay, Mi. Sama es jeruk satu," ucap Alenta seraya menyerahkan uang pada Naumi.
Naumi menyatukan telunjuk dan ibu jari, membentuk bulatan. Kemudian, ia meninggalkan meja Alextro.
"Gue mau beli kuaci, ada yang mau nitip nggak?" tanya Galins.
"Kenapa tadi nggak nitip Naumi aja, ogeb?!" ucap Joan.
"Kok sewot, sih? Masa cowok nyuruh-nyuruh cewek, nggak top lah!" ucap Galins.
"Gue nitip keripik singkong, Gal," ucap Yordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARESKA DAN ALENTA (End)
Novela JuvenilPART MASIH LENGKAP! OPEN PO!! (Beberapa chapter diprivat acak, harap follow untuk kenyamanan membaca) Areska Danetra Perwira. Terkenal kejam dan tidak punya hati sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya. Seisi SMA Perwira pun enggan mencari masala...