Musuh baru di sekolah baru

34 6 0
                                    

"Hey. Izanami, Lucy. Ayo cepet kekantin, sebelum jam istirahat berakhir," seru Akina.

"Haik," balas Lucy dan Izanami bersamaan.

Saat para gadis itu ingin keluar dari kelas...sekilas Lucy melihat kalung kucing yang sama persis seperti miliknya pada leher Ashura. Sontak, hal itu membuatnya perfikir.

"Apa aku salah lihat ya? Kalung yang di pakai Ashura-Senpai, sama sepertiku. Tapi kalung seperti itu kan, banyak di pasaran. Ah...mungkin saja aku keliru," benak Lucy sambil mengikuti sahabat dan teman barunya itu pergi melangkah.

Selama perjalanan menuju lorong, Lucy terus saja melamun. Dia terus memikirkan kejadian yang beberapa saat lalu berda di pikirannya.
Suara gaduh pada saat jam istirahat, membuat suasana sekolah menjadi ramai. Dan hal itu sudah lumrah bagi kita, saat ada di lingkungan sekolah pada saat jam istirahat. Tapi itu, tidak membuat Lucy tergubris dari lamunannya.

"Jadi kalian ingin makan apa?" Tanya Akina sembari menulusuri lorong sekolah menuju kantin.

"Emmmm, aku ingin lihat-lihat dulu deh. Baru memilih makanannya," jawab Izanami.

"Kalau kau Lucy?" tanya Akina sambil menatap sang empu yang ditanya. Lucy tidak menjawab pertanyaan Akina. Dia masih asiyik pada pikirannya sendiri.

"Hey, Lucy"

Masih tidak ada jawaban dari Lucy yang sejak tadi sudah dipanggil namanya.

Sementara, sang sahabat masih bingung dengan sikap Lucy yang tiba-tiba melamun tak jelas. Hingga...hal jahil terbesit di pikirannya untuk menyadarkan Lucy, dari lamunannya itu.

Izanami mendekatkan mulutnya dikuping Lucy. Seolah dia ingin membisikan sesuatu pada sahabat pirangnya itu.

"Jika kau tidak cepat sadar. Maka aku akan memukulmu, hingga kau bisa bangun dari dunia halumu itu," bisiknya pada telinga Lucy.

Lucy yang sudah sadarpun, langsung memukul Izanami dengan cepat.

Bugghh...

"Sebelum kau memukulku. Maka aku yang akan memukulmu terlebih dahulu," serunya sambil membanting badan Izanami ke lantai.

"Kau curang," bentak Izanami kesal.

"Kau duluan yang mengajakku berantem," balas Lucy yang ikut kesal.

"Habis dari tadi kau melamun terus sih. Akina-kan sudah memanggilmu berulang kali. Tapi kau tidak menggubrisnya," ucap Izanmi mengeluarkan unek-unek kekesalannya pada Lucy.

"Gomen," gumam Lucy menyesal.

Izanami sadar, bahwa raut wajah Lucy sedikit berubah.

"Ada apa? Kenapa kulihat, mukamu sedikit murung?" tanyanya pada sang sahabat.

"Tak apa, hanya..."

"Hey, ayo cepat. Nanti kita terlambat," suara Akina membuat ucapan Lucy terpotong.

"Ah, baiklah"

Mereka bertiga masih terus berjalan. Sementara Lucy masih terus masuk dalam pemikirannya. Dia berjalan tanpa memperhatikan sekelilingnya. Hingga....

Bruk

Lucy menabrak seseorang.

"Hey, kalau jalan itu liat pake mata dong. Minumanku jadi tumpah tau," tegur orang yang di tabrak Lucy tidak terima jika minuman yang di bawanya tumpah.

Akina yang melihat Lucy hanya diam saja saat menabarak orang yang paling disegani disekolah  langsung menekan kepala Lucy hingga membungkukan badannya 90°.

Rahasia Cinta KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang