Kepepet?

3.6K 324 3
                                    

Naranja presents

Happy reading



Pagi ini kembali menjadi pagi yang menyebalkan bagi Jimin, padahal sudah beberapa hari ini paginya sangat damai. Entah apa yang memicu mama Jimin untuk kembali menanyakan persoalan asmara anak sulungnya itu. Jimin punya firasat jika ia benar-benar akan dipaksa untuk menjadi menantu sahabar mamanya jika tidak segera mengenalkan pasangannya kepada kedua orangtuanya. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan.

Akhirnya dengan segala keberanian dan tanpa memikirkan resiko apapun, Jimin menunjukkan foto seseorang lelako tampan yang terlihat seumurannya. Mata bulat dan hidung mancung serta bibir tipis membuat siapa saja akan terpana melihat wajah lelaki yang terpampang memenuhi layar smartphone milik Jimin itu. Tak terkecuali mama Jimin yang melongo melihat pemandangan di depannya. Dengan cepat ia merebut benda persegi panjang itu untuk melihat lebih jelas lagi penampakan lelaki tampan tersebut.

"Pa-pacar Jimin. Namanya Jungkook." Ucap Jimin gugup sehingga membuat pelafalannya jadi tidak terlalu jelas.

"Ganteng banget, kamu dapet darimana yang seperti ini?" bukannya menanggapi ucapan Jimin yang membuat pemuda itu olahraga jantung saat mengatakannya, tetapi malah bertanya hal lain termasuk memuji visual pemuda yang dideklarasikan putranya itu sebagai pasangannya.

"Se-senior Jimin di kantor." Jawab Jimin masih gugup. Berbohong memang sangat sulit apalagi membohongi orangtuanya. Sebenarnya dalam hati ia masih menimbang-nimbang apakah yang dilakukannya ini sudah tepat atau tidak. Namanya juga the power of kepepet. Yang penting aksi dulu, masalah resiko dipikir belakangan. Mungkin itu yang ada dipikiran Jimin sekarang.

"Mama mau lihat secara langsung dong, ajak main ke sini ya kapan-kapan. Tapi kalo bisa secepatnya sih." Ujar mama Jimin sesekali terkekeh. Sepetinya wanita paruh baya itu sangat bahagia akhirnya putra sulungnya menemukan pasangannya. Hanya dengan melihat foto saja, Jungkook telah memiliki nilai tambah dimata mama Jimin karena ketampanannya apalagi nanti jika bertemu secara langsung. Mama Jimin sangat penasaran sekali.

"Ma, Jungkook orang yang sibuk banget. Jadi jarang ada waktu luang, jadi mohon pengertiannya ma. Lagian Jimin baru jadian, masa langsung diajak ke rumah sih. Kalo dia ilfeel gimana?" Sebisa mungkin Jimin mencari alasan agar mamanya tidak segera meminta Jimin membawa lelaki tampan tadi ke rumahnya. Bukan apa-apa, tapi permintaan Jimin kepada Jungkook untuk menjadi pacar pura-pura saja belum terlaksana jadi tidak mungkin langsung mengajak Jungkook ke rumahnya tanpa adanya briefing terlebih dulu.

"Iya juga ya. Ya udah kalau dia lagi ada waktu luang aja segera ajak ke sini. Mama serius loh ini."

"Iya Ma. Nanti Jimin ngomong pelan-pelan ke dia. Sekarang Jimin berangkat dulu ya Ma." Pamit Jimin sesegera mungkin agar percakapan mereka tidak semakin berlanjut, karena semakin lama pembicaraan pasti Jimin akan membuat kebohongan baru lagi dan lagi. Maka, sebaiknya segera pergi saja sambil memikirkan rencana selanjutnya.

***

Sesampainya di kantor, Jimin segera menemui Namjoon yang ternyata telah berada di ruangnnya. Namjoon yang tersadar jika ada seseorang melangkah ke ruangannya segera menyambut dengan senyuman yang lebar apalagi setelah mengetahui jika orang tersebut adalah Jimin.

"Selamat pagi, manis. Pagi yang indah." Sambutnya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Bang, aku nggak mau lama-lama. Aku tadi pagi kepepet banget, akhirnya aku nunjukin foto mas Jungkook ke mama." Cerocos Jimin sambil meminum air mineral yang ada di meja di depannya yang sudah pasti itu milik Namjoon.

Dijodohin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang