Perjodohan?

2.8K 276 43
                                    

Naranja presents

Happy reading


Tak bisa dipungkiri sekembalinya dari Daegu, hubungan Jimin dan Jungkook kembali menghangat. Kini, setiap kali berpapasan di kantor maupun dalam kesempatan lain mereka berdua tak ragu-ragu lagi untuk saling sapa. Namun untuk urusan hati, Jimin masih belum bisa benar-benar membuka hatinya untuk Jungkook. Terbukti dengan berulang kali ia meyakinkan dirinya untuk memberikan lelaki tampan itu kesempatan kedua, namun lagi-lagi bayangan kejadian yang lalu terus mengganggunya.

"Hari ini tante Jung mau kesini. Bisa ya pulang cepet?" tanya mama Jimin pada anaknya seraya menata hidangan untuk sarapan.

Jimin yang mendengar pertanyaan mamanya terdiam cukup lama. Cepat atau lambat pasti akan datang juga waktunya. "Ya, Ma." Jawabnya singkat.

"Jim... kalau kamu masih ragu, jangan maksa diri kamu sendiri." Ucap mama Jimin yang paham jika putranya itu sedang gelisah.

"Kalo nggak gini Jimin akan semakin susah buka hati lagi, ma." Jawab Jimin sambil tersenyum pada mamanya seakan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Mama Jimin hanya membalasnya dengan senyuman. Jika ia kembali memaksa apa bedanya dengan sikapnya beberapa waktu lalu. Ia tidak mau Jimin kembali tertekan dengan sikapnya tapi disisi lain ia juga memahami bahwa putranya itu masih belum sepenuhnya yakin dengan perjodohan ini.

***

Sejak tadi pagi hinggga menjelang sore ini, Jimin sepertinya hanya disibukkan dengan melamun. Bukannya tidak ada pekerjaan tetapi sepertinya pekerjaannya harus sedikit tertunda karena kesibukan barunya itu.

"Woy! Gue perhatiin daritadi lo bengong mulu. Ada apa?" tanya Donghyuk yang ternyata sudah berulangkali memergoki rekan kerjanya itu sedang terdiam dengan pandangan kosong.

Jimin sedikit berjingkat karena kaget. "Apasih?!" Sahutnya dan hanya menoleh sebentar pada Donghyuk lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Lo ada masalah?" tanya Dongyuk walaupun Jimin mengabaikannya.

Tak menunggu lama, yang ditanya menghela nafas dengan kencang sebagai jawaban atas pertanyaan dari temannya itu.

"Nah bener kan?!"

"Nanti malem gue mau ketemu calon mertua gue." Jawab Jimin tidak bersemangat.

"Loh bukannya lo sama Jungkook udah putus ya? Trus lo sama siapa sekarang kok gue nggak denger gosip apapun?" Donghyuk makin menghujani Jimin dengan pertanyaan karena setaunya Jimin sedang benar-benar 'kosong' saat ini. Walaupun firasatnya mengatakan bahwa lelaki manis itu masih menyimpan perasaan untuk Jungkook.

"Iya... gue udah putus." Sahut Jimin. "Gue dijodohin."

"Ha? Gue nggak salah denger kan?"

Jimin menggeleng. "Gue yang minta sendiri ke orang tua gue. Cape dimainin terus."

"Gue nggak nyangka ternyata lo seputus asa ini."

"Entahlah..." jawab Jimin sambil kembali menghadap layar komputernya yang sejak terlupakan.

***

Dengan gontai Jimin berjalan memasuki rumahnya. Terlihat di meja ruang tamunya sudah tertata rapi dengan berbagai macam makanan ringan buatan mamanya. Sepertinya memang benar-benar akan menyambut tamu yang istimewa.

"Jimin... cepet mandi ya, sebentar lagi tante Jung dateng." Ujar mama Jimin saat melihat Jimin mengambil minum di dapur tempat mamanya menyiapkan masakan untuk makan malam.

Dijodohin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang