Kok aneh ya?

2.6K 277 10
                                    

Naranja Presents

Happy reading

Hari demi hari berlalu, awalnya orang-orang cukup kaget dengan kebersamaan Jungkook-Jimin tetapi kini mereka seakan telah terbiasa dengan itu. Bukan Jungkook ataupun Jimin yang memberikan pengumuman secara resmi tentang kedekatan mereka, melainkan orang-orang itu yang memiliki ekspektasi sendiri tentang hubungan dua orang itu. Dengan keadaan ini, Jungkook sangat diuntungkan karena pandangan serta 'panggilan cinta' dari beberapa orang di lingkungan kerjanya sudah sangat berkurang. Begini saja sudah cukup membuat dirinya lega.

Berbeda dengan Jungkook, Jimin masih belum terbiasa dengan anggapan orang-orang tentang hubungan mereka. Kerap kali ia merasa cukup terganggu dengan godaan teman-teman satu timnya. Bukannya apa-apa tapi teman-temannya selalu bertanya sesuatu yang intim. Selain Jimin bukan orang yang cukup terbuka tentang masalah pribadinya kecuali pada orang-orang terdekatnya, ia tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan yang bahkan tidak pernah ia lakukan bersama Jungkook.

"Udah sampe mana hubungan kalian, udah ngapain aja?" tanya Donghyuk sambil menyenggol main-main lengan Jimin yang sedang memegang secangkir kopi.

"Rahasia." Jawab Jimin sembari menyesap kembali kopinya.

"So so an dirahasiain, udah pernah nginep dirumah siapa? Udah pernah check in?"

"Diem lo! Percuma tanya-tanya, nggak akan pernah gue jawab." Sahut Jimin dengan tawa kecilnya padahal sebenarnya ia hatinya mendidih.

"nggak asik lo." Donghyuk beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Jimin.

Jimin menghela napas, ia tidak menyangka temannya bertanya sampai seperti itu. Iya benar, mereka sudah dewasa tetapi bertanya seperti itu pada orang yang baru beberapa bulan kenal merupakan hal yang tidak sopan bagi Jimin. Ia cukup sensitif dengan hal-hal yang mencakup ranah pribadinya.

"Jim, lo makin sombong ya tiap papasan sama gue langsung melengos." Kali ini apa lagi?

"Eh maaf kak Yuri. Lagian kita baru papasan 2 kali, 3 kali sama sekarang." ujar Jimin pada seniornya yang sempat memergokinya bersama Jungkook beberapa waktu yang lalu.

Yuri menyilangkan kedua lengannya di dada sambil tersenyum mengejek. "Udah diakuin Jungkook, makin besar kepala lo."

Jimin membelalakkan matanya. Ini yang paling ditakutkanya. Anggapan yang tidak-tidak dari orang sekitarnya setelah mereka memutuskan 'go public'. Sombong? Bukan Jimin banget, bahkan Jimin dapat dikatakan sangat ramah untuk golongan orang pendiam.

"Nggak kok, Jimin nggak pernah ngerasa seperti itu. Kalau kakak ngerasa Jimin seperti itu, Jimin minta maaf yang sebesarnya. Jimin nggak ada maksud sama sekali." Entah untuk apa Jimin meminta maaf, ia sama sekali tidak ingat pernah menyombongkan diri di depan seniornya itu.

"hehe... bercanda. Kamu tetep Jimin yang aku tau kok. Cuma makin pendiem aja makanya banyak yang ngira kamu jadi sombong. Kalau aku pribadi nggak ngerasa seperti itu sih, karena mungkin aku lebih sering berinteraksi sama kamu."

Tanpa sadar Jimin mengehela napas lega. Walaupun ada yang berpikiran ia sombong, setidaknya bukan orang terdekatnya yang beranggapan begitu.

Setelah pertemuannya dengan Yuri, Jimin segera meninggalkan cafetaria untuk menuju ruangannya. Ditengah jalan ia berpapasan dengan Jungkook, namun ada yang berbeda kali ini. Biasanya Jungkook yang tak terpisahkan dengan Namjoon, tetapi hari ini ia terlihat berjalan dengan seseorang perempuan berambut coklat sebahu. Jimin rasa ia belum pernah bertemu dengan sosok itu.

"Jimin." Sapa Jungkook riang saat mendapati Jimin berjalan menuju arahnya.

"Mas Jungkook, sama siapa?" tanya Jimin pada Jungkook sambil tersenyum pada seseorang yang berdiri di samping 'kekasihnya' itu.

"Oh iya, ini Narin. Staff magang HRD. Narin kenalkan ini Jimin, staff keuangan." Jawab Jungkook sambil mempersilahkan dua orang itu untuk saling berkenalan.

"Halo, Jimin." sapa Jimin sambil mengulurkan tangannya pada Narin.

"Hai kak Jimin, aku Narin." Balas perempuan berhidung mancung itu.

Namun entah apa yang terjadi, suasana menjadi canggung sehingga Jimin memutuskan untuk meninggalkan dua orang dari divisi HRD itu.

"Kok guengerasa aneh ya?" gumam Jimin.


-tbc-

NRH


jangan lupa vote dan komen yaaa temen-temen semuanya. love u

Dijodohin? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang