Naranja Presents
Happy reading
Sore ini, Jungkook buru-buru menuju parkiran karena Jimin baru saja mengirim pesan bahwa ia telah menunggu di sana. Jungkook berlari cepat setelah melihat siluet orang yang yang dirindukannya itu bediri tepan di samping mobil hitamnya.
Tanpa basa-basi Jungkook segera membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Jimin untuk masuk. Namun, setelah Jungkook telah berada di dalam mobil Jimin segera menahan Jungkook yang telah bersiap menjalankannya. Katanya ia ingin bicara di sini sebentar.
"Jimin... aku beneran minta maaf." Kalimat pembuka yang dilontarkan Jungkook setelah Jimin hanya membisu beberapa saat. Sepertinya ada hal yang serius yang ingin diucapkannya tetapi masih menimbang yang mana dulu yang harus dikatakan.
"Jangan minta maaf terus. Aku yang jadinya ga enak." Sahut Jimin masih tanpa melihat Jungkook yang ada di sebelahnya.
"Loh jangan gitu, aku yang salah di sini." Ucap Jungkook bersikeras mengakui kesalahannya.
"Ya..."
Setelah menerima jawaban singkat itu, Jungkook kembali terdiam begitu pula dengan Jimin.
Jungkook merasa suasananya sangat canggung, bagaimana lagi ia harus mencairkan suasana. "Makasi ya, kamu masih mau nemuin aku."
Jimin lagi-lagi hanya mengangguk.
"Kita makan dulu ya..."
Jimin menahan tangan Jungkook yang akan menarik perseneling mobilnya.
"Aku mau ngomong sesuatu..." akhirnya yang ditunggu-tunggu Jungkook.
"Silahkan..."
"Aku nggak tau kalau cara berteman mas Jungkook seperti itu, mungkin aku yang salah mengartikan ucapan dan perbuatan mas Jungkook selama ini. Aku terlalu berlebihan nganggep perhatian mas Jungkook selama ini. Ternyata mas Jungkook juga melakukan hal sama ke Narin. Maaf sebelumnya kalau aku harus nyebut Narin lagi."
Jungkook menyernyitkan dahinya, ia tidak mengerti apa yang dikatakan Jimin."Kamu nggak salah mengartikan apa-apa, aku bener-bener sayang sama kamu, Jim. Nggak ada yang lain. Dan maksud kamu melakukan hal yang sama ke Narin itu apa?"
Jimin menghela napasnya. Tentunya untuk meredakan amarahnya. "Di mobil ini, aku nggak sengaja liat mas berduaan sama Narin. Dan kalian bercumbu..." Jimin tersenyum getir. "Sejak saat itu aku sadar, kalau kita hanya sekedar pasangan pura-pura. Hanya aku aja yang terlalu menganggap lebih sampai lupa tujuan awalku apa."
Jungkook berusaha menghentikan ucapan Jimin tetapi pria manis itu terus mengabaikannya. Jungkook harus bersabar sampai orang yang dipujanya itu selesai berbicara, namun ia harus menelan pil pahit setelah kalimat terakhir Jimin.
"Saat ini mama udah tau kalau kita Cuma pura-pura dan mas tau, mama sangat marah." Jimin menjeda ucapannya tetapi sepertinya tetap tidak ingin memberi kesempatan Jungkook untuk berbicara.
"Tetapi keesokan harinya, aku langsung ngeliat sesuatu yang menurutku itu adalah karma buruk dari perbuatanku ke keluargaku. Aku ngerasa bersalah banget ke mama dan papa." Akhirnya jimin selesai mengutarakan perasaannya.
"Jimin... aku minta maaf, itu bukan seperti yang kamu kira. Ini salah paham, aku dan Narin bukan bercumbu. Aku yang nggak bisa ngehindar dari perlakukan Narin yang tiba-tiba. Aku salah, nggak seharusnya aku berdua dengan orang lain apalagi kita berdua sensitif sama orang itu. Aku minta maaf, tapi ini beneran salah paham, Jim. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama Narin dan sekali lagi kamu nggak salah mengartikan semua perlakuanku selama ini. Aku sayang sama kamu." Ujar Jungkook sambil menyentuh dan mengelus pelan tangan kanan Jimin yang ia tumpukan diatas pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin? [END]
FanfictionDijodohin? Karena udah umur 24 tahun masih jomblo? Jimin jelas nggak mau lah! ⚠️bxb ⚠️kookmin #1 Jikook (20 November 2020)