JK#3

215 97 43
                                    

✥3 : #Sabar ✥

"Sabar, Jeka. Sabar. Orang sabar disayang sama Ayah."

~

Aku duduk termenung sambil menunggu Suga lagi latihan dance dan menyanyi sama teman-temannya karena beberapa hari lagi mereka bakal ikutan kontes gitu. Rencana mereka juga nanti mau menginap di rumahku. Karena hanya rumahku satu-satunya yang ada ruangan khusus buat karaoke. Jadi mereka bisa latihan vokal di rumahku sepuasnya. Bahkan sampai suara mereka habis sekalian.

Sebelumnya, Suga, Jeyop, Jin, dan Namjoon itu ikutan ekskul dance di sekolah dan membuat Grub sendiri. Skill dance mereka patut aku acungin dua jempol kaki. Tidak tanggung-tanggung suaranya juga enak semua. Apalagi Jin tuh jadi vokal utama. Kenapa aku dikelilingi sama orang-orang berbakat gitu sih? Kan aku jadi minder. Tapi, sejak kapan ya aku jadi minderan gini.

Udah Jeka, udah. Tuhan tahu mana jalan yang terbaik buat kamu.

Bosan juga menunggu Suga sama teman-temannya. Aku memutuskan untuk berjalan meninggalkan aula dance menuju ke tempat lain untuk mencari teman ngobrol. Para siswa sudah banyak yang pulang. Namun, saat itu juga aku melihat Taehyung sedang duduk di tribun lapangan futsal sembari memejamkan mata dengan earphone yang terpasang di telinganya.

Dia bersenandung kecil namun aku masih bisa mendengarkannya. Dia tidak sadar kalau sekarang aku lagi duduk di sampingnya. Lama-lama aku menikmati suara Taehyung yang menurutku sangat merdu.

Aku perlahan menepuk bahu Taehyung dan sontak membuat dia sedikit terkejut lalu melepas earphone yang dipakainya.

"Ngagetin banget lo, cupang!" ucapnya membuatku terkekeh kecil.

"Suara lo enak juga. Kenapa nggak ikutan lomba mancing?"

"Kenapa jadi lomba mancing?" tanyanya menatap serius ke arahku.

"Lah, salah ya? Terus lomba apa?"

"Lomba penggal kepala lo! Kesel gue." ucapnya membuatku tertawa. Ternyata Taehyung sudah tidak se-kaku dulu. Dulu dia pendiam meskipun sama orang terdekat, tapi semenjak berteman sama aku, kayaknya dia ikutan pinter deh. Pinter ngomongin orang maksudnya.

"Hahaha, tapi bener Tet. Lo mending ikutan grub-nya bang Agus aja. Katanya mereka juga lagi cari vokalis."

"Kenapa nggak lo aja yang ikutan?"

"Apa? Gue? Yang ada nanti bubar grub-nya kalau gue ikut." ucapku dengan tertawa kecil.

"Coba deh, lo nyanyi. Dikiit aja." ucap Taehyung membuatku terheran.

"Ogah,"

"Cuma balonku ada lima. Bener! Lo pernah TK kan? Pasti tahu lagu itu."

"Nggak, gue mau ke aula dulu. Bye." ucap gue lalu berjalan meninggalkan Taehyung.

Aku disuruh nyanyi? Hahahaha. Dulu pernah nyanyi. Tapi semenjak aku tahu aku punya suara emas, aku jadi tidak mau mubazirin suara ini.

»»——⍟——««

Dengan naik sepeda onthel Hercules, aku pulang bersama Suga. Sebenarnya ini sepeda bukan milik kita, tapi milik Om yang ada di bengkel dan kita pinjam untuk sementara. Soalnya motornya Suga lagi perbaikan. Dan aku sendiri tidak punya motor, kalau berangkat sekolah aku ya selalu nebeng sama Suga.

Meskipun hanya Hercules, aku dan Suga tetap menikmati kebersamaan ini. Jam menunjukkan pukul empat sore jadi aku harus bergegas pulang.

Suga tampak bersenandung kecil diboncenganku. Aku mendengarkan saja, dia lagi latihan rapp.

JEKA || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang