JK#14

114 60 17
                                    

14 : #New Life

Hidup nggak sebecanda itu, Bro.

~

☆.。.:*Happy Reading.。.:*☆

Belum lama ku berjalan meninggalkan rumah, namun...

Brukk..

Aku sedikit tersungkur dan mendongak ke atas. Ke arah siapa orang yang telah menabrak gue. Dan ternyata, seorang wanita berbadan gemuk tengah menatapku yang terjatuh dengan tatapan tak bersahabat nya. Ya, dia adalah tetanggaku. Tetangga yang waktu itu mencuri hoodie ku dan mengaku bahwa itu hoodie milik anaknya.

"Punya mata dipakai!" ucapnya.

Aku meringis sambil menatapnya sinis. Sekarang, aku memang masih berada tak jauh dari rumah. Aku masih berada di sekitaran komplek.

"Kalau nabrak orang kira-kira dong!" ucapku sambil mencoba untuk berdiri dan menatapnya seolah mengajak berperang. Dia serta keluarganya adalah tetangga yang paling menyebalkan. Selalu mencampuri urusan orang, bermulut pedas, dan hobi ghibah nomor satu sekomplek ini. Apalagi anaknya yang sok kecakepan itu.

"Heh, bocah. Orang lo yang nabrak gue malah sewot!"

Astaga, baru kali ini ada orang berumur seperti dia manggilnya gue-lo. Benar-benar tetangga jaman sekarang.

"Yee, lo yang nabrak gue! Pake acara ngeles lagi," ucapku tak mau kalah. Aku sengaja juga memakai pengucapan gue-lo. Karena tetangga ini memang bikin aku pengen karungin aja. Tapi malangnya tidak ada karung yang muat untuk ukuran tubuh jumbonya itu.

"Dih, anak bau kencur. Nggak usah nyalah-nyalahin orang tua ya!"

"Heh Maminya es cendol. Tapi yang nabrak itu lo bukan gue!"

"Enak aja ngatain anak gue cendol. Chanyeol bukan Cendol. Tuh mulut nggak pernah disekolahin ya?"

Kayaknya mulut nih emak-emak lebih sadis dari pada Hana. Hatiku udah kesel malah lihat nih tetangga jadi kaya mau meninggal.

"Serah dah, mau cendol mau dawet. Gue nggak peduli!"

Aku hendak berlalu dari hadapannya. Namun perkataan tiba-tiba wanita itu membuatku terpaksa menghentikan langkah.

"Pantesan aja Lee nggak sudih punya anak kaya lo. Orang kelakuan lo aja kaya gini. Kasihan banget. Mending lo pergi jauh-jauh jangan ngerusuhin komplek ini lagi,"

Gigiku bergemeletuk dan tanganku mengepal kuat-kuat saat mendengar perkataan mencelos hati dari wanita itu. Aku membalikkan badan hingga menatap ke arah wanita yang sedang menyeringai menatapku.

"Itu bukan urusan lo ya. Urus aja urusan lo sama suami lo yang tukang selingkuh itu." ucapku dengan sedikit tersenyum menyeringai.

"Apa lo bilang?!?"

Sebelum dia melempar tasnya, aku lebih dulu kabur dari sini. Tas yang segede karung itu bisa muat segalanya kecuali tubuh dia.

JEKA || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang