✥23 : #Gua nggak malu-maluin, 'kan?✥
"Sorry dorry strawberry, ya. Gue orangnya kalem. Udah kalem, gubluk, hidup pula. Kurang apa gue?"
~Jeon Jeka.
.
»»————>Happy Reading<————««
🎸🎼Aku menaruh tas di atas meja samping kamar tidur. Jimin dan Taehyung masih belum pulang. Untuk sekarang, seperti biasa aku tidak tau mau ngapain selain tidak ngapa-ngapain.
Aku menerawang ke atas. Berkelana dalam imajinasi ku sendiri. Apa aku bisa jadi orang yang diandalkan? Selama ini, aku memiliki teman-teman yang baik. Memiliki kakak yang juga baik, meskipun Ayah, yah.. You know, lah. Dan juga berkehidupan yang cukup. Tapi, itu tidak membuat diriku puas, seolah-olah, masih ada beberapa hal dalam diriku yang belum aku ketahui dan aku miliki.
Penglihatan ku kini mengarah pada gitar pemberian Hana yang ku taruh di atas tumpukan buku pelajaran. Aku mulai bangkit dan mengambil gitar itu.
"Apa mungkin ini jalan gue buat jadi orang yang bisa diandalkan?" tanyaku pelan pada diriku sendiri.
"Haih, nggak. Mana bisa gue main gituan. Nanti yang ada malah gue malu-maluin."
"Tapi.. Kenapa gue pengen coba ya,"
Aku bergulat cukup lama dengan pemikiran ku sendiri. Entah kenapa aku jadi orang yang suka berpikiran seperti ini. Efek baper yang Ayah lakukan padaku, membuatku menjadi pria yang suka berpikir lebih jauh.
"Coba aja, deh. Kalau emang gak bisa, ya doa aja supaya bisa." ucapku mencoba meyakinkan diriku sendiri.
Kini aku mulai mencari di YouTube tentang tutorial bermain gitar. Ku pencet video paling atas dan mulai mempelajarinya. Aku menyimak nya dengan tenang. Mengingat di sini sepi, aku jadi tidak perlu khawatir jika Jimin dan Taehyung tau kalau aku mempelajari gitar ini. Aku takut mereka meledek ku.
"Ah, gitu.." ucapku pelan setelah mengetahui dasar-dasar chord gitar.
"Sekarang, search lagu yang mau gue mainin." ucapku lagi.
Aku mulai mencari lagu yang berjudul "Never Not" dan mulai menyimak nya lagi. Ya, karena hanya lagu itu yang aku ketahui selain lagu-lagu yang dibawakan grup BTS. Aku mencoba menirukan jari-jari seorang pria yang tengah memetik senar gitar dengan lihai dan perlahan. Lama-lama aku tersenyum karena aku bisa mengikuti tempo pria itu. Pria itu memainkan gitar sambil menyanyi. Karena ada lirik di sana, aku jadi lebih mudah jika ingin menghafalkan lagu itu sekalian.
"We were so beautiful
We were so tragic
No other magic could ever compare
Lost myself, seventeen
Then you came, found me
No other magic could ever compareThere's a room
In my heart with the memories we made
Took 'em down but they're still in their frames
There's no way I could ever forget, mmm
For as long as I live and as long as I love
I will never not think about you
You, mmm
I will never not think about you...."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEKA || JJK
Teen FictionJEKA! Titik. Bukan JUKI! Apalagi MARJUKI! "Gue emang bukan orang sempurna. Tapi, gue juga bukan orang bodoh." Segala sesuatu butuh perjuangan. Candaan dan senyuman belum tentu mampu untuk meraih puncak dari perjuangan itu. But, come on. We don't liv...