JK#19

75 33 14
                                    

✥19 : #Hyung Laknat✥

"Mungkin kalian rasa kehidupan kalian terasa sulit, namun kalian tidak menyadari bahwa kalian sendiri yang membuat semua itu menjadi sulit."

Apaan sih sulat-sulit

Wes ta laaa

~

༶•┈┈⛧┈♛Happy Reading♛┈⛧┈┈•༶

Aku berjalan beriringan bersama dengan Jimin dan Taehyung menuju ke kantin sekolah. Suasananya tampak gaduh seperti biasa. Aku menghentikan langkah ketika ada tiga cowok sok kecakepan berdiri menghalangi jalanku.

"Ini dia si kandidat OSIS paling kuat." ejek Jeno menatap remeh ke arahku.

"Haih, Jeka, Jeka. Ternyata lo PD juga ya jadi anak." ujar Jaemin, murid sekelas Jeno.

"Aish, jangan gitu kak." ucap Jisung namun tak diindahkan sama sekali perkataannya.

"Diem, Dek. Jeka, Taehyung, gue pastiin akan kalahin kalian saat pemilihan nanti." ucap Jeno.

Kini Jimin melangkah maju untuk berhadapan secara dekat dengan Jeno. "Pagi-pagi makan coklat, sorry nggak ada yang nanya."

Aku sontak menjitak kepala Jimin. "Nggak nyambung ogeb!"

Jeno dan Jaemin menatap kami dengan tatapan tak bersahabatnya sambil menggelengkan kepala. Taehyung tiba-tiba menarik tanganku dan Jimin untuk segera berlalu meninggalkan ketika pemuda itu. Jisung tampak menatapku dengan aneh. Mungkin dia sedikit canggung karena perkataan Jeno, kakaknya tadi. Ya, mereka berdua adalah saudara.

Aku segera duduk di kursi kantin yang telah terdapat abang ganteng dan Mira di sana. Eh, tunggu. Kok Mira? Ke mana Hana? Kok malah Mira yang ada di sini?

"Wih wih wih, si calon ketos udah dateng." ucap jin sambil mempersilahkan ku duduk di sampingnya. Sedangkan Jimin duduk di samping kiriku, dan Taehyung duduk di samping Namjoon.

"Apaan sih, Bang."

"Selamat ya, Jeka." ucap Mira yang duduk di samping Jeyop seraya tersenyum ke arahku.

Aku hanya menghela nafas dan menganggukkan kepala singkat. Kulirik Suga yang nampak cuek dengan masih mengotak-atik ponselnya sedari aku datang tadi.

"Bang,"

Suga masih tak berkutik.

"Bang Agus," panggilku membuat dia sedikit tersentak.

"Eh, iya?"

"Lo kenapa Bang?" tanyaku.

"Nggak papa, lo udah makan?"

Aku mengangguk. "Udah kok, kemarin hahaha." Tawaku garing.

Suga kembali terdiam lagi. Kenapa dia ini? Tidak biasanya dia cuek denganku? Apa aku berbuat salah dengannya? Dan... Apa Suga juga lupa bahwa kemarin ulang tahunku? Dia sama sekali tidak mengucapkan selamat untukku.

JEKA || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang