JK#9

130 82 21
                                    

✥9 : #Nyesek✥

Now playing
Jungkook ~ Still With You

°

°

Apakah kebodohan berangsur selamanya?

~

♛┈⛧┈┈•༶Happy Reading༶•┈┈⛧┈♛


Ingin rasanya aku hilang saja ditelan Hulk. Kecerobohan, kebodohan, ketololan, dan berbagai macam sikap buruk lainnya yang aku miliki, membuat Ayah semakin marah besar. Sejak kejadian beberapa jam yang lalu, Ayah langsung membawaku pulang. Aku masih ingat, bagaimana bokap memarahiku di gedung besar tadi. Bahkan sampai sekarang dia masih memarahiku dengan suara beratnya itu.

Aku terduduk di lantai ruang tamu sembari menundukkan kepala. Ingin rasanya aku menangis sambil ngesot-ngesot sekarang.

"Dasar bodoh! Kamu tahu apa resiko perbuatanmu tadi, hah?!?"

"Dress Bu Angel itu sangat mahal! Setelah kamu numpahin anggur merah di bajunya tadi, Mr. Park nggak mau bicara sama Ayah!"

Suara berat itu menggema sampai ke penjuru rumah besar ini. Tiba-tiba, deringan ponsel Ayah terdengar yang membuat dia menjeda kemarahannya padaku. Ekspresi Ayah tiba-tiba berubah. Yang semula ekspresi itu sedang marah, kini berubah menjadi ekspresi ketakutan dan kekhawatiran.

"Halo Mr. Park Selamat malam,"

Aku sedikit terkejut karena ternyata itu adalah Mr. Park.

"Apa? Batal investor?"

Kembali membelalakkan mata, kini jantungku juga benar-benar berpacu sangat cepat. Tanganku terasa dingin. Nafasku tercekat ketika melihat ekspresi Ayah dan juga ketika mendengar percakapannya lewat ponsel itu.

"Tapi.. Mr. Tadi itu tidak sengaja."

"Baiklah, tapi tolong pertimbangkan lagi ya."

"Hmm, selamat malam."

Dengan cepat Ayah melemparkan ponselnya ke sembarang arah yang membuatku terlonjak kaget. Diam-diam aku menatap Ayah yang mengacak rambutnya frustrasi.

"Kamu lihat?! Kamu lihat sekarang, hah?!? Mr. Park tidak jadi investor ke perusahaan Ayah!" bentak Ayah dengan intonasi suara yang semakin meninggi.

"Tapi Jeka nggak sengaja, Ayah. Lagipula, kenapa Mr. Park nggak profesional banget sih? Ini kan masalah pribadi, harusnya nggak ada sangkut pautnya sama pekerjaan,"

"Mau bantah? Mau bantah lagi hah?!? Ayah nyesel udah punya anak seperti kamu!!"

Perkataan sinis Ayah sangat mencelos hatiku. Mataku mulai berkaca-kaca mendengar kalimat terakhirnya. Apa aku seburuk itu untuk disebut sebagai anak? Apa topengku selama ini belum cukup untuk membuat Ayah sadar bahwa aku selalu menunggu dia untuk menoleh ke arahku? Apa aku salah jika aku marah dikatain seperti itu?

"Perusahaan Ayah udah diambang bangkrut. Dan Mr. Park adalah investor satu-satunya yang mau inves ke perusahaan Ayah!"

"Dan kamu... Cuma karena kecerobohan kamu dia sampai membatalkan inves ini!"

JEKA || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang