JK#12

125 72 11
                                    

✥12 : #Bingung

Aku bingung nih, ada komix nggak?

~

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Happy Reading˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Menikmati senja di sore hari sangat menenangkan sambil menghirup segarnya udara. Sekarang, aku lagi ada di pantai yang tidak jauh dari rumah nenek. Sempat tadi aku meminta nenek untuk pergi ke pantai bersamaku, tapi nenek menolak dengan alasan dia ingin kembali menjahit bajunya. Naas sekali, yang menemaniku adalah Hana sekarang. Dia sedang bermain-main dengan ombak di tepian pantai dengan senyumannya yang tak kunjung pudar.

Perlahan aku merebahkan tubuh di atas putihnya pasir pantai yang lumayan ramai itu. Mengingat ini juga merupakan tempat wisata, banyak masyarakat yang berkunjung.

Hana kini tampak berlari menuju ke arahku.

"Juki! Kok lo diem bae disitu? Ayo ke sana, di sana enak tauu." ucapnya dengan menarik tanganku.

"Nggak, Na. Gue mager." ucapku sambil menarik tanganku dari genggamannya.

Melihatku yang tampak bermalas-malasan, Hana pun ikut berbaring di sampingku dengan bajunya yang sudah sedikit basah akibat bermain dengan ombak tadi. Dia juga ikut memejamkan matanya dan aku bisa mendengar bahwa ia menghela nafas berulang kali.

"Kenapa?" tanyaku membuat Hana menatapku.

"Hidup emang keras, Juk. Tapi... Hidup juga nggak selalu keras. Ada masanya kita berada di titik terendah, ada masanya kita berada di titik tertinggi. Dan gue udah pernah rasain itu semua."

Aku masih setia mendengar curhatan tak dipersilahkan dari mulut gadis yang berbaring di sampingku ini.

"Lo inget saat gue mau nginep di rumah lo waktu itu? Yang gue lihat daleman lo bergambar Elsa?"

Seketika aku melotot mendengar perkataan yang menggemparkan pertahanan harga diriku. Namun akhirnya aku berdeham singkat untuk meredakan rasa malu ini.

"Ekhem, terus?"

"Waktu itu gue lagi marahan sama Mama. Dia nggak terima kalau gue dapat point lagi di sekolah. Dan lo tahu kan? Setiap gue berulah di sekolah, itu pun ada sebabnya."

"Mama dapet laporan dari BK. Dia bilang malu banget sama gue yang nggak berguna ini,"

"Lagian.. Siapa sih yang nggak kesal kalau anaknya bikin kesalahan terus? Tapi itulah gue, Jeka. Gue cewek ceroboh yang selalu dianggap berulah. Gue lebih suka dipanggil ceroboh daripada berulah. Karena ceroboh itu murni tanpa kesengajaan, sedangkan berulah adalah sesuatu yang direncanakan."

Masih aku pantau, Hana selalu menghembuskan nafasnya berulang kali. Ternyata dia memiliki nasib hampir sama sepertiku.

"Terus? Gimana? Apa yang terjadi sama lo setelah gue usir lo dari rumah gue?"

"Gue nggak kembali ke rumah. Gue jalan tanpa tujuan yang jelas. Namun naasnya, Mama nemuin gue. Gue langsung dipaksa buat pulang dan lebam di bibir gue, itu hasil dari nyokap yang nggak sengaja ngedorong gue sampai bibir gue kejedot tepi meja ruang tamu."

JEKA || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang