Mohon dukungannya, agar saya tambah semangat untuk melanjutkan cerita ini, vote-vote dari kalianlah yang membuat saya semangat,
vote seikhlasnya saja ya, yang sudah terimakasih.💧💧💧
Arum menyusuri koridor rumah sakit, ia sudah selesai menemui seorang Dokter yang membantunya, tidak hanya itu, Arum di berikan semangat dan nasehat agar hatinya semakin terbuka untuk meninggalkan benda haram itu. Pemulihan itu tidaklah sebentar namun membutuhkan waktu berbulan-bulan agar bisa dikatakan sudah sembuh dari ketergantungan obat itu.
Tanpa Arum sadari, ada seseorang yang bingung dengan kehadiran Arum di area rumah sakit itu, ia juga merasa khawatir dengan Arum.
Sesampainya di parkiran motor, Arum menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan kawasan rumah sakit itu.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah satu, sholat dzuhur sudah tiba, Arum menghentikan motornya di Masjid, membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai di rumahnya, oleh karena itu Arum memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Kata-kata yang selalu Arum pegang dan ingat adalah "Kalau aku tidak sholat sudah pasti aku akan masuk neraka, kalau aku sholat masih ada peluang untuk masuk surga" ia selalu mengingat kata-kata itu, itulah yang menjadi salah satu hal yang mendorong Arum untuk tidak melupakan sholatnya.
Arum melangkah masuk ke dalam masjid, orang-orang sudah mulai sholat, dan terpaksa ia harus sholat sendirian karena terlambat. Arum mengambil air wudhu, ia membasuh wajahnya dengan air yang sejuk itu, salah satu rahasia Arum terlihat cantik adalah karena Arum sering berwudhu, Arum selalu menjaga wudhunya, oleh karena itu orang-orang yang melihat wajahnya seperti cantik, padahal ia rasa wajahnya biasa saja.
Selesai berwudhu Arum mengambil mukena yang sudah tersedia di masjid. Arum menghamparkan sejadahnya lalu memasang mukena itu.
"Allahuakbar..."
Selesai melaksanakan sholat, Arum melipat kembali mukena itu, kemudian ia meletakkannya di tempat semula.
Arum menuju pintu keluar, orang-orang sudah terlebih dahulu selesai sholat, karena Arum terlambat, sudah tidak banyak lagi orang-orang yang ada di dalam masjid itu.
"Arum" Suara itu menghentikan langkah Arum yang ingin menuju motornya.
"Siapa? Apa ada yang mengenaliku?" Arum berbalik Arah dan
"Eh...terkejut saya, tiba-tiba Bapak ada di belakang saya"
"Begitu banyak tempat kenapa kita bisa bertemu?"
"Jodoh mungkin? Ehehe...bercanda Pak. Pak Alif perempuan yang beberapa hari lalu itu Pacar Pak Alif?"
"Tunangan saya"
"Tunang?" tanya Arum yang terkejut mendengarnya
"Iya, satu bulan lagi kami akan menikah"
"Wah...Alhamdulillah...jodoh sudah sampai ya Pak, saya doakan semoga acaranya berjalan dengan lancar" ucap Arum sambil tersenyum tipis
"Aamiin. Nanti kamu harus datang oke"
"In Syaa Allah kalau di undang mah saya datang"
"Nanti saya berikan undangannya jika sudah selesai"
"Ditunggu Pak. Hem...kalau begitu saya permisi dulu lah"
"Iya Rum, hati-hati"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Alif sambil menatap kepergian Arum.
Arum pergi meninggalkan halaman masjid menggunakan motornya.
🥀🥀🥀
Arum melempar tas nya di atas kasur dan ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia merasa lelah, karena panas-panas berada di perjalanan, baru saja ia sampai rumah. Kini waktunya untuk tidur siang, sebenarnya ia tidak lapar namun karena terlalu lelah sehingga ia memutuskan untuk tidur di bandingkan makan.
"Bahagia? Sedih? Entahlah perasaan apa ini" Arum memukul pelan dadanya sambil memejamkan matanya.
"ARUM"
"Astaghfirullah...kamu?"
"Maaf-maaf kamu tidur ya?"
"Gak cuma marem, kenapa?"
"Ada masak?"
"Yah gak ada, nasi masih ada, tapi lauknya gak ada, aku baru saja sampai Yas"
"Hem...kalau begitu aku saja yang ke dapur, aku tau kamu lelah"
"Eh beneran nih?"
"Iyalah"
"Sip deh, nanti kalau sudah masak kabarin, kamu sudah pulang?"
"Iya, kan hari Sabtu, pulangnya agak cepat, aku ke dapur dulu" ucap Yasmin pergi meninggalkan kamar Arum.
Arum kembali memejamkan matanya, ia merasa lelah sangat lelah, biasanya ia tidak pernah merasa selelah itu karena ia tidak lagi menggunakan obat terlarang itu.
Tidak terasa umur Arum sudah dua puluh tiga, tidak akan lama lagi akan memasuki umur dua puluh empat, sampai saat ini ia belum terpikir untuk menikah, pria yang dekat dengannya saja tidak ada, ia pun tidak kepikiran untuk menikah dalam waktu dekat ini, tidak ada keinginan untuk menikah muda seperti keinginan orang-orang saat ini yang sangat ingin menikah muda namun apa daya jodoh belum terlihat, tapi jika nanti datang seorang pria yang Allah takdir kan untuknya, ia akan siap, siap untuk menikah muda, tapi ia tidak terlalu berharap Allah hadirkan jodoh dalam waktu terdekat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARUM (END)
Genç KurguDILARANG PLAGIAT! PLAGIAT MINGGIR! HARGAI KARYA ORANG JIKA KAMU INGIN DIHARGAI JIKA TERDAPAT KESAMAAN DALAM NAMA TOKOH, TEMPAT, DAN ALUR ITU UNSUR TIDAK KESENGAJAAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA! Aku bukan wanita sholehah, bahkan jauh...da...