Sebelum lanjut membaca.
Luangkan waktu untuk memberikan vote dalam cerita ini, agar saya rajin publikasi, terimakasih 🤗🤗🤗
.
.
.
.
Happy reading
.
.
Votenya sudah?
.
.
.
Pagi ini Arum masih bertingkah aneh sama seperti malam tadi. Putri cemas dengan keadaan Arum yang tiba-tiba berubah menjadi aneh, karena tidak biasanya Arum bertingkah seperti itu, tapi akhir-akhir ini Putri menyadari perubahan Arum, kadang ia mood nya bisa berubah-ubah. Putri dan Yasmin menatap Arum yang tengah duduk termenung dengan tatapan kosong."Ada apa dengan Arum Yas?"
"Aku rasa Arum mencoba untuk berhenti"
"Berhenti apa?" tanya Putri
"Berhenti menggunakan kokain"
"Kokain apa itu?"
Yasmin menarik napasnya dalam-dalam.
"Kita harus menyelamatkan Arum"""Menyelamatkan? Sebenernya apa yang terjadi Yas? Dan kokain itu apa?"
"Kokain merupakan jenis obat golongan stimulan kuat, kokain itulah yang mampu membuat Arum merasa gembira, banyak bicara, hilang nafsu makan, menambah rasa percaya diri, mood yang mudah berubah serta menghilangkan rasa sakit dan lelah, Inilah yang membuat Arum begitu sulit untuk berhenti, dan jika Arum berhenti dan tidak menggunakan itu lagi, maka ia akan mengalami paranoia, halusinasi, panik, mudah marah, suka melakukan kekerasan, merasa cemas, lelah, dan melakukan tindakan yang aneh dan berulang-ulang, tapi dampak buruknya jika terus menerus memakai itu, bisa menyebabkan gangguan mental, jantung dan masih banyak lagi"
"Astagfirullah artinya selama ini Arum memakai obat-obatan terlarang? Itu narkoba?"
"Iya"
"Kamu tau dari mana?"
Yasmin terdiam sambil memainkan rambutnya yang panjang.
"Sebenarnya...aku yang mengenalkan Arum pada benda itu, saat itu Arum melihat ku menghirup itu, dia bertanya, aku jawab, ia juga bertanya manfaatnya apa, aku jawab, terus dia ingin mencobanya, awalnya aku tidak mau, tapi karena dia terus memaksa dan penasaran, akhirnya aku memberikannya, dan akhirnya Arum suka dan kecanduan menikmatinya" jelas Yasmin
Apa yang selama ini Arum tutupi akhirnya terbongkar, hanya Yasmin yang tahu, bahwa selama ini Arum menggunakan benda yang berbahaya itu. Arum berusaha untuk menjauhkan dirinya, namun gagal, ia terus ingin menikmatinya, ia sudah kecanduan walaupun sering Arum mencoba untuk berhenti namun selalu gagal.
"Kamu? Astaghfirullah...kenapa selama ini kalian menyembunyikan hal ini, dan kamu tau itu bahaya kenapa kamu masih saja melakukannya?"
"Karena aku sudah kecanduan, sulit Put, sulit untuk berhenti! Liat Arum ia seperti itu karena ia sudah tidak memakainya lagi"
Arum mengulurkan buah kalungnya, ia tidak tahan, ia merasa lelah, ia merasa gelisah, pikirannya kacau. Arum membuka tutup peluru itu lalu menghirupnya, imannya kembali goyah, usahanya kembali gagal, sudah sekian kalinya ia gagal untuk berhenti.
"Seperti itulah caranya"
"Ya Allah Arum..." Putri mendekati Arum yang sangat menikmati aromanya.
"Arum...sudah...yang kamu lakukan saat ini adalah perbuatan yang salah, tidak seharusnya kamu menggunakan ini, ini haram"
Beberapa menit kemudian, Arum kembali normal, ia menatap Putri.
"Eh Put" Arum kembali memasukan buah kalung itu kedalam bajunya.
"Arum...aku mohon, berhentilah melakukan itu"
"Aa...aku tidak bisa...aku tidak bisa Put, aku tidak bisa" Arum memegang kepalanya.
"Kita coba ya, kamu mau sembuh?"
Arum menganggukkan kepalanya
"Arum kita harus konsultasi dengan Dokter, mau?" tanya Yasmin
Arum mengangguk pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Baiklah besok, besok aku akan membawa kamu ke sebuah rumah sakit, tenang, aku mempunyai kenalan seorang Dokter, dia pasti membantu" ucap Yasmin
"Baiklah akan aku coba" jawab Arum
"Alhamdulillah. Aku akan selalu mendukung kamu Rum, kamu harus sembuh" Putri memeluk Arum. Ia tidak ingin keadaan Arum tambah memburuk, andai ia tahu lebih awal tentang Arum, mungkin sudah lama ia membantu Arum untuk sembuh dari kecanduan obat itu.
🥀🥀🥀
Gagal? Aku kembali gagal untuk menghentikan pemakaian obat itu, aku benar-benar tidak bisa tanpa obat itu, bagiku obat itu sudah menjadi bagian hidupku. Ini bukan pertama kalinya aku mencoba untuk berhenti, namun ku rasa sudah lebih berpuluh-puluh kali aku mencobanya, namun gagal. Aku tau itu hal yang sangat berbahaya bagiku, tidak hanya bahaya tapi sangat di larang, tapi aku benar-benar tidak bisa lepas dari benda itu.
"Arum"
"Kak Fi"
"Ada masalah apalagi?"
"Tidak ada apa-apa Kak. Arum mau sholat isya dulu"
"Iya pergilah, Kakak rasa kamu tidak merasa tenang"
"Iya Kakak benar. Arum ke belakang dulu, kalau ada yang nyari bilangin"
"Iya"
Aku melangkah menuju ruangan yang khusus untuk sholat, namun sebelum itu aku mengambil air wudhu dulu sebelum melaksanakan sholat. Walaupun aku seperti ini, sholat adalah hal yang wajib aku kerjakan, aku tidak pernah meninggalkan sholat, itulah aku, aku hanya belum bisa meninggalkan benda yang haram itu, aku terjebak dalam kenikmatan yang sebenarnya merusak diriku.
Tidak terasa sudah lima tahun aku bekerja di tempat ini, aku merasa nyaman dan suka bekerja di sini walaupun menjadi seorang pelayan Kafe, tidak masalah bagi ku, orang-orang yang bekerja di kafe ini sudah ku anggap seperti saudara sendiri, karena sudah lima tahun kami bersama bekerja di tempat yang sama.
Selesai berwudhu, aku langsung masuk ke dalam ruangan yang khusus untuk istirahat dan sholat untuk kami karyawan kafe.
"Rum"
"Aku kira kamu sudah sholat?"
"Belum, tadi makan dulu. Ambilkan mukena itu"
"Nah"
"Malam ini kamu nampak beda"
"Beda?"
"Iya terlihat segar, dan bersemangat, tidak seperti malam-malam sebelumnya, aku perhatikan lesu ja, inilah Arum yang aku kenal, ceria"
"Ah...kemaren-kemaren kurang enak badan makanya lesu. Aku sholat dulu lah, kalau ngobrol kapan sholatnya"
"Haha...iya"
"Allahuakbar"
Menulis cerita "ARUM" menjadi sebuah tantangan bagi diri sendiri karena menulis cerita yang bersangkutan tentang hal yang sebenarnya saya pun tidak paham dan mengerti, setiap hari browsing tentang narkoba, cara pemakaiannya, efek-efeknya, bahayanya apa, cara menghentikannya bagaimana, benar-benar pusing, menulis sesuatu yang saya tidak tau, tapi tidak sembarangan tulis, tentunya saya menulis apa yang sudah saya baca di google, hal ini menambahkan pengetahuan saya tentang hal-hal yang sebelumnya saya tidak tahu, gara-gara cerita ini membuat saya tau apa itu Kokain jenis narkoba yang mudah di pakai.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARUM (END)
JugendliteraturDILARANG PLAGIAT! PLAGIAT MINGGIR! HARGAI KARYA ORANG JIKA KAMU INGIN DIHARGAI JIKA TERDAPAT KESAMAAN DALAM NAMA TOKOH, TEMPAT, DAN ALUR ITU UNSUR TIDAK KESENGAJAAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA! Aku bukan wanita sholehah, bahkan jauh...da...