CHAPTER 11 : Day 8

445 57 6
                                    

- I Say, I MISS YOU -

Kau polos. Sangat polos. Itu adalah fakta bahwa kau berbeda dengan yang lain. Itulah kenyataannya. Lalu kenapa tidak percaya diri?

Nyatakan perasaanmu. Dia akan mengerti, menilai lalu memberikan jawaban.

-

"Kenapa kalian tiba-tiba tidak banyak bicara sekarang?" Tiffany yang tak tahan akan keheningan itu membuka suaranya lebih dahulu.

Ia melihat pada Yoong serta Jessica, bergantian. Tak ada ekspresi yang memiliki arti serius atau aneh. Sama seperti biasa, Jessica dengan wajah datarnya dan Yoong yang berpura-pura menjadi anak kecil dengan wajah imut serta polos.

"Wae? Aku hanya sedang fokus pada permainannya." Sahut Jessica sibuk memainkan jemari lentiknya di atas stick sebuah playstation.

"Aku juga." Timpal sang bodyguard yang duduk tepat di samping Jessica.

Tiffany memutar bola matanya malas karena kedua orang itu tengah begitu sibuk dengan game yang mereka mainkan. Sedangkan dirinya? Hanya bisa memandangi saja tanpa berniat menyentuh stick tersebut. Ia tak pandai bermain game console.

Drrtttt.....

Getar benda yang berada di lantai menarik perhatian Tiffany. Ia mengambilnya kemudian membuka kunci benda tersebut setelah melihat pesan masuk.

From Choi Sooyoung :

Ku dengar kalian berada di Amerika? Tetaplah berhati-hati. Aku sudah menyelidikinya dan mendapat sedikit pencerahan tentang orang itu. Tapi orang yang ku curigai beberapa hari ini tidak terlihat di sekitar rumahnya lagi.

Raut wajah Tiffany seketika berubah. Ia khawatir pada Jessica. Sooyoung berusaha memberitahunya bahwa kemungkinan peneror Jessica bisa saja berada di Amerika juga saat ini.

Kecurigaannya salah saat menilai bahwa peneror itu tak akan menguntit mereka sampai ke Amerika. Ia kalah telak. Namun beruntungnya kali ini, mereka mengajak Yoong.

Tiffany bergegas menyimpan ponselnya setelah mendapat perhatian dari Jessica.

"Kenapa? Apa ada masalah di kantor?"

"Tidak. Mereka baik-baik saja. Aku ingin keluar sebentar." Tiffany tersenyum kecil sebelum meninggalkan ruangan tersebut.

Rasanya aneh. Ia dan Jessica sudah berkali-kali ke luar negeri saat peneror itu melukai sahabatnya. Namun tetap saja, jika luka yang ada pada Jessica belum sembuh total, dia tak akan pernah bergerak.

Bahkan untuk menguntit sampai ke Amerika, peneror itu layaknya tikus yang tak berani masuk ke kandang kucing dan sekarang, tentu saja membuat Tiffany bingung.

Sampai sejauh apa peneror itu akan bergerak kali ini? Dia semakin menggila setelah Jessica memiliki seorang penjaga selain Tiffany. Itu kenyataan yang sekarang baru Tiffany percaya.

"Sepertinya kau sangat gelisah." Suara seseorang mengalihkan perhatian gadis itu untuk segera berbalik dari posisinya menatap riak kecil di kolam renang.

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang