CHAPTER XXXI

1.8K 238 42
                                    

Jika hari ini adalah hari terakhirku
Ijinkan aku berada dalam dekapanmu.
Sekali saja, dengan satu cinta abadi selamanya.





Yibo!”

Panggilan itu terdengar saat Yibo dan Xiao Zhan berjalan di lobi gedung. Keduanya berniat pulang setelah bertemu di dekat kolam renang tadi.

Mereka menoleh dan mendapati Ziyi yang berjalan dengan senyuman di wajahnya. Ia memandang kedua pemuda di depannya sebelum angkat bicara.

“Selamat untuk kalian. Aku senang jika ternyata dugaanku benar. Kalian akan keluar sebagai pemenang,” ucapnya.

“Ini berkat kak Ziyi. Terimakasih sudah bertindak tegas dan aku merasa tidak enak hati karena kak Ziyi pasti bertengkar dengan bibi dan Jiyang lagi,” ucap Yibo.

Ziyi tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. “Tidak masalah. Aku memang sering bertengkar dengan mereka. Lagi pula sesuai dengan prinsipku, aku mau keadilan ini nyata. Siapa pun yang melakukan kesalahan harus mendapatkan peringatan dan hukuman agar yang lain bisa jera. Oh ya, maaf jika aku menganggu kalian, ada hal penting yang ingin kusampaikan.”

“Apa itu?” tanya Xiao Zhan.

“Begini, tadi aku berdiskusi dengan Tuan Cao dan juga Jili. Aku sudah mendengar soal tersebarnya video perkelahian Yibo dan juga Jiyang. Banyak yang salah paham soal kejadian ini. Jadi, kami sepakat untuk mengundang para reporter dari semua media untuk melakukan konferensi terbuka di gedung ini lusa nanti. Aku dan Yuchen akan membantu kalian menjelaskan apa yang telah terjadi. Sekaligus, kami berniat mengumumkan tanggal dilaksanakannya pertunjukkan dan memperkenalkan kalian sebagai pemeran utama di drama kali ini. Bagaimana?”

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya. “Aku kagum denganmu. Terimakasih sudah selalu membantu aku dan juga Yibo.”

“Bukan masalah. Itu memang sudah jadi tugasku dalam mengelola teater ini. Aku tidak mau ada masalah yang merugikan banyak pihak.”

Yibo tersenyum. “Terimakasih sudah membantu menyelesaikan masalah ini kak Ziyi. Lusa nanti aku pasti datang. Omong-omong jam berapa acaranya dimulai?”

“Jam 7 malam. Kalian wajib datang, ya! Agar semua orang bisa antusias melihat drama kalian nanti.”

“Oke, terimakasih informasinya, Kak,” ucap Yibo lagi.

“Sama-sama. Aku permisi, ya. Sampai jumpa lusa nanti.”

Yibo dan Xiao Zhan mengangguk sementara Ziyi bergegas pergi. Keduanya saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya tersenyum lega.

“Aku senang masalah ini akan segera berakhir,” jelas Xiao Zhan.

Yibo mengangguk. “Aku merasa lega sekarang. Kak Ziyi benar-benar luar biasa. Dia mengurus semua yang bersangkutan dengan teater dan juga diriku. Aku tak tahu harus berterima kasih seperti apa. Sejak dulu, dia selalu membantuku dan tak peduli jika ia akan ditentang oleh ibunya sendiri.”

“Dia gadis yang kuat dan mandiri. Aku jamin dia bisa mendapatkan kehidupan yang baik nantinya,” tambah Xiao Zhan.

Yibo mengangguk. “Ya, dia pasti akan mendapatkannya. Oh ya, lusa aku akan menjemputmu. Kau mau, 'kan?”

“Aku bukan lagi manajermu. Sebaiknya kau pergi dengan Haikuan Ge saja, ya. Aku akan datang sendiri. Kau tak perlu khawatir.”

“Baiklah jika itu yang kau mau, tapi … bolehkah aku menerima jawaban atas pertanyaanku tadi?”

Xiao Zhan menyernyit. “Pertanyaan yang mana?”

“Pertanyaan di kolam renang tadi. Apa jawabanmu? Kau mau menikah denganku, 'kan?”

520 (Diterbitkan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang