CHAPTER XXXII

1.7K 245 88
                                    

Maafkan diriku yang tak pernah bisa meraih jemarimu.
Maafkan diriku yang tak pernah ada ketika kau perlu.
Maafkan diriku yang terlalu bodoh karena tak bisa menyadari bahwa dirimu adalah sosok yang selama ini kurindu yang mana menghapusnya pun aku tak mampu.




YIBO baru saja selesai memberi sambutan setelah Ziyi melakukan pembenaran akan kejadian waktu itu---saat Jiyang berkelahi dengan Yibo. Yibo menuruni panggung sambil melirik ke sana kemari. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam dan ia masih belum menemukan sosok manis yang ia rindukan.

Pemuda itu mengedarkan pandangannya ke segala arah dan setiap sudut ruangan namun sosok itu tidak ada. Yibo berpikir jika Xiao Zhan menunggunya di mobil seperti biasa. Ia mencoba menghubungi nomor ponsel pemuda itu namun tak ada jawaban. Apa kau masih menghindariku, Xiao Zhan?

Yibo menghela napas dan mendekat pada Haikuan berjalan kearahnya.

"Haikuan Ge, kau melihat Xiao Zhan?"

"Xiao Zhan?" tanya heran Haikuan, "tidak. Aku tidak melihatnya sejak tadi. Aku baru saja ingin menanyakan kepadamu di mana dia."

"Tuan Cao!" Yibo berlari kecil menghampiri Yuchen yang berdiri sambil memainkan ponselnya.

"Kau sudah menemukan Xiao Zhan?"

Yuchen menggeleng frustasi. "Belum. Ini aku sedang menghubungi anggota lain agar mengabari jika mereka melihat Xiao Zhan."

Yibo mendecak lidah. Ia benar-benar gelisah sekarang. Ia meremas jemarinya dengan kuat. Pemuda itu baru saja akan mencari keberadaan Xiao Zhan dan meninggalkan acara sebelum akhirnya Mian-Mian memasuki ruangan sambil berteriak dengan mata sembap.

Semua mata tertuju padanya ketika gadis itu terisak keras di hadapan Yibo. "Yibo ... Yibo ... tolong ... tolong Xiao Zhan Ge. Dia ... dia---"

Yibo mendadak tegang, ia menepuk bahu Mian-Mian. "Ada apa? Kau melihat Xiao Zhan? Di mana dia?"

Mian-Mian menggelengkan kepalanya. "Di ... dia di kolam renang. Dia---"

Kolam renang? Yibo terbeliak. Tanpa berpikir lagi, ia segera berlari meninggalkan ruangan. Langkahnya cukup cepat dan kencang menuruni anak tangga dari lantai empat menuju lantai satu. Napasnya memburu, Yibo tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan jika sesuatu yang buruk terjadi pada pemuda manisnya.

Brakk! Pintu kolam baru saja dibuka. Yibo menoleh ke sana kemari dan tak mendapati Xiao Zhan di sekitar kolam. Hingga beberapa detik kemudian hatinya tertohok. Ia membeku saat mendengar Mian-Mian yang baru saja datang berkata jika Xiao Zhan sudah berada di dalam kolam sana.

Yibo bergerak cepat melepas jasnya, berlari dan melompat ke kolam hingga membuat orang-orang yang tadi sempat mengikuti dan datang ke sana berteriak histeris. Mereka jelas tak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Di sisi lain, Yibo terus berenang menuju dasar kolam. Gelapnya malam dan penerangan yang seadanya, Yibo terus bergerak hingga ia melihat sosok terombang-ambing di dasar kolam.

Yibo meraih tubuh lemas dan berat itu ke dalam rengkuhannya dan bergerak menuju permukaan dengan susah payah. Ia bahkan harus dibantu oleh Yuchen yang ternyata ikut melompat ke dalam kolam. Keduanya bahu membahu membantu pemuda manis itu naik ke permukaan kolam.

"Zhan!" Yibo yang berhasil membawa dan membaringkan Xiao Zhan di atas lantai sisi kolam pun mendadak kelu.

	"Zhan!" Yibo yang berhasil membawa dan membaringkan Xiao Zhan di atas lantai sisi kolam pun mendadak kelu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
520 (Diterbitkan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang