CHAPTER XXX

1.7K 236 86
                                    

Let me  up you so that I know the love is the most important thing why I’m still here for you.
So that I understand---love is the most I need for holding you here.


“Wang---” Yuchen menghela napas berat. “Jiyang!”

Riuh kembali terdengar di ruangan itu. Mereka benar-benar tak mengira jika kini Jiyang memimpin angka terakhir dengan selisih 3. Mereka menggelengkan kepala, tak mengira jika kali ini Jiyang berhasil mengalahkan seorang Wang Yibo yang luar biasa.

Yibo tampak pasi. Ini kali pertama ia dikalahkan oleh Jiyang, ini kali pertama ia kalah saat memperebutkan peran protagonist untuk pertunjukkan besar. Pemuda tampan itu kecewa, sangat. Ia berlatih keras guna mewujudkan impiannya menjadi seorang Lan Wangji. Namun kini, harapannya hancur seketika. Ia benar-benar merasa semua harapan besar yang ia bangun benar-benar kandas.

Suasana ruangan mendadak ramai setelah voting selesai dilakukan dan Jiyang keluar sebagai pemenang. Jiyang tersenyum puas dan merasa perjuangannya kali ini tidaklah sia-sia. Wang Yu yang duduk di kursi paling depan memberikan standing applause untuk sang putra, sementara Yuchen dan Ziyi masih membeku di atas panggung.

“Dengan hasil ini maka semua akan setuju dan tahu bahwa Jiyanglah yang akan memerankan karakter Lan Wangji, 'kan?” Wang Yu berucap hingga semua orang mendadak senyap. Wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik itu menghadap semua penonton. Matanya juga sesekali melirik Wang Yibo yang tertunduk.

“Tidak!”

Suara keras itu baru saja memecah keheningan yang tadi sempat tercipta. Jili bangkit berdiri dan menatap dengan wajah serius.

“Aku tidak setuju. Ini tidak adil. Bagaimana bisa Yibo dikalahkan oleh Jiyang?” ucapnya.

Wang Yu mendengkus kesal dan tertawa hambar. “Apa matamu sudah buta? Tidakkah kau lihat dengan jelas bahwa putraku memimpin angka yang diperoleh? Apa yang tidak adil sedangkan kau juga tahu jika casting dilakukan dan ditentukan lewat voting.”

“Ya, aku tahu. Aku tahu, itu sebabnya aku bicara. Aku mau membenarkan kesalahpahaman yang terjadi.”

“Apa maksudmu, huhh?” Wang Yu mulai bersuara dengan nada keras.

“Aku hanya ingin semua orang tahu, bahwa ada kecurangan dalam voting. Mungkin beberapa hari ini aku hanya diam, tapi aku tak lagi bisa tutup mulut sekarang. Beberapa hari lalu, aku mendapatkan uang banyak di dalam lokerku. Memang tak ada tulisan apa pun di sana namun aku paham bahwa uang itu dimaksudkan agar aku bisa melakukan perlawanan terhadap Xiao Zhan Ge,” ucap Jili.

“Aku juga menemukan beberapa anggota yang mendapakan barang berharga dan beberapa pakaian dengan brand ternama, dan tahu apa artinya? Aku jelas tahu bahwa mereka disuap agar dapat memilih Jiyang sebagai pemeran Lan Wangji,” Jili berhenti bicara sejenak, “aku memang tak punya bukti lain namun aku ingin siapapun di sini yang kemarin mendapatkan barang tersebut, tolong angkat tangan dan mengaku.”

Senyap. Lagi-lagi keheningan menyelimuti hingga dingin menjadi atmosfer utama di ruangan teater kali ini.

“Ayo cepat!" kini giliran Ziyi yang bersuara. Wanita yang terkenal akan ketegasannya itu menatap semua anggota dengan tajam dan saksama.

Ziyi maju beberapa langkah hingga berdiri di ujung panggung. Gadis itu mengepalkan kedua tangannya. “Aku sama sekali tidak menyangka dan kecewa karena ada insiden seperti ini. Aku mengadakan voting agar aku bisa tahu dan menerapkan keadilan. Kecurangan kali ini membuatku benar-benar sedih. Jadi, sebelum aku membongkar sendiri siapa yang mendapakan suap, aku mau kalian jujur dan angkat tangan kalian sekarang juga. Jika tidak, aku takkan segan untuk mendepak kalian dari sini.”

520 (Diterbitkan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang