PROLOG

9.5K 641 41
                                    

Seorang pemuda berambut hitam bersimpuh di dalam sebuah gereja tua dengan penerangan pelita. Ia menatap ke arah salib besar dan tinggi yang mencapai langit-langit. Pemuda itu tersenyum samar sebelum tertawa sinis. Matanya yang semula memandang lembut kini terlihat tajam.

Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya berucap dengan nada penuh penekanan.

"Kau pasti terkejut melihat kehadiranku. Ya, aku tahu. Aku bukan umatmu yang taat dan patuh. Aku juga tak pernah meminta ataupun bersimpuh seperti ini sebelumnya, tapi sungguh kali ini aku serius."

Pemuda tampan itu menundukkan kepalanya. "Aku serius. Aku sangat merindukannya. Untuk pertama kalinya bolehkah aku meminta padamu? Aku mencintainya, aku mencintai salah satu anakmu. Anakmu yang periang, yang penyayang, lembut dan penuh kasih. Aku ingin dia kembali, tolong kembalikan dia padaku. Biarkan dia bersamaku. Aku tahu aku berdosa, tapi ... bisakah aku diberi satu kesempatan? Aku hanya ingin mengatakan jika aku akan selalu mencintainya seumur hidupku. Tolong katakan pada anakmu yang manis itu, aku ingin mendekapnya sekali saja atau biarkan aku menyusulnya. Tolong datang dan ambil nyawaku, agar setidaknya, dengan begitu aku bisa bertemu dengannya ...."

Pemuda dengan mata berkaca-kaca itu mengembuskan napas berat.

"Xiao Zhan, ajak aku bersamamu atau Tuhan, berikan aku satu misi untuk membahagiakannya sekali lagi  ...."

520 (Diterbitkan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang