17. Pertemuan

1.6K 186 0
                                    

Pertemuan

Jalan setapak yang dipijak berwarna kecoklatan dari tanah tanpa tumbuhan. Sedikit lembab karena curah hujan yang terjadi selama memasuki musim dingin. Tumbuhan semak seperti ilalang ataupun tanaman liar lain menutupi sedikit arah perjalanan mereka. Seperti tidak dirawat.

Pakaian yang Lan WangJi dan Wei WuXian kenakan sudah sedikit mengering. Namun tetap saja, pakaian itu sudah kotor dan mereka membutuhkan rumah penduduk untuk mengganti baju dan membersihkan diri.

Setelah berjalan kurang lebih seperempat dupa. Pandangan mereka perlahan tertutup oleh asap putih yang tipis dan semakin mereka berjalan ke depan, asap putih itu berubah semakin tebal menjadi kabut.

“Lan Zhan…Kenapa jadi semakin ada kabut?”

“Wei Ying. Hati-hati.”

“Mn.”

Wei WuXian tanpa sadar memegang tangan Lan WangJi dan berjalan terus mengikuti arah kemana jalan ini menuju. Hingga tak lama dalam kabut yang sedang tebal, mereka tetap bisa melihat ada gapura raksasa berwarna hitam kusam dari kayu yang dipoles. Di samping-samping gapura tersebut terdapat tembok tinggi yang dimungkinkan untuk menutup daerah ini.

“Lan Zhan…Beneran ada kota di sini?”

“Ayoo...”

Lan WangJi menarik tangan Wei WuXian dan menggenggam kuat tangannya saat mulai memasuki kota. Saat sudah memasuki kawasan kota kabut ini, mereka mencoba melihat kondisi dari kota yang terbilang aneh dengan kedua mata. Keadaan di dalam kota tidak separah di luar, kabut tebal pun juga tidak ada dan hanya kabut-kabut tipis namun tidak menghalangi pandangan secara menyeluruh. Terdapat banyak rumah-rumah namun tidak terlihat adanya aktivitas yang berarti. Mereka kembali berjalan sambil melirik kanan-kiri pada rumah-rumah yang ada.

“Lan Zhan…Kenapa kota ini sepi sekali?”

“Tidak tahu.”

Setelah Lan WangJi melihat dengan teliti. Sepertinya tidak ada orang yang menempati kota ini.

“Kota-nya sudah ditinggalkan.”

“Benarkah? Kau tahu darimana?”

“Tidak ada penduduk sama sekali di dalam rumah itu.”

“Oohhh…Menurutmu kenapa mereka pergi dari sini?”

“Tidak tahu. Sepertinya tidak ada sumber mata pencaharian jika terus tinggal di sini dan kondisi kota yang tertutup kabut tidak bisa mengundang pendatang.”

“Kau memang cerdas. Hehehe…”

Lan WangJi terus berjalan ke depan hingga ia menyipitkan matanya untuk melihat sesuatu yang terlihat seperti sekelebat bayangan hitam yang lewat di ujung depan kirinya. Ia melepas tangan Wei WuXian sementara untuk memeriksa bayangan itu, berlari mendekat, dan mendapati bayangan itu sudah tidak ada.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang