[Mo Dao Zu Shi FanFiction]
Hanguang-jun, Lan Wangji, mengelilingi dua alam sambil memainkan inquiry untuk menemukan seseorang yang telah menghilang seakan tertelan oleh bumi selama 3 tahun.
Namun pencarian panjangnya terbayar dengan cara yang meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Langit GuSu dikenal dengan langitnya yang putih karena keberadaannya yang terletak di dataran tinggi sehingga membuat langit menampilkan wujud yang sebenarnya dan terlihat lebih indah di tempat ini.
Cuaca yang sejuk membuat tempat ini dikenal sebagai salah satu tempat yang ingin dikunjungi banyak orang namun mengingat 3000 aturan yang tertera mengurungkan niatnya.
Pakaian yang dikenakan sangatlah indah sehingga pantas dinobatkan sebagai pakaian kultivator terbaik di Tiongkok, ditambah dengan paras dari anggota sektenya menambah kesan bahwa dewa turun dari langit benar adanya.
Semua hal itu merupakan berkah yang dipunya oleh Sekte GuSu Lan dan tidak tertinggal pula kisah dari pendirinya, Lan Yi, yang terkenal akan kesetiaannya terhadap pasangan. Sekte GuSu Lan memanglah pantas sebagai salah satu sekte yang diagung-agungkan.
Namun, keberkahan dan segala anugrah yang dimiliki GuSu Lan tidak menghentikan langit yang terus mendatangkan airnya pada hari ini. Langit merespon kegiatan yang tengah diberlangsungkan di Yun Shen BuShi Chu dan menjawabnya seharian ini. Langit GuSu dilanda hujan tiada henti, menambah kesan duka dalam kegiatan ini.
Saat ini seluruh kerabat, penatua, anggota sekte GuSu Lan, hingga warga biasa yang bermukim di dekat Yun Shen BuShi Chu berkumpul pada sebuah aula, mengitari sebuah tempat penghormatan yang didepannya terbaring peti-peti mati yang berjumlah sembilan berbaris di aula tersebut.
Lan XiChen, sebagai pemimpin Sekte GuSu Lan memimpin upacara pemakaman yang sedang diadakan ini. Pembawaannya terdengar khidmat menjadi nilai tambah sebagai pemimpin, namun tidak ada yang buta akan raut wajah yang dikeluarkannya. Wajah sedang berduka. Hal itu wajar mengingat salah satu isi dari peti tersebut adalah pamannya.
Upacara diberlangsungkan secara lancar hingga prosesi pembakaran jenazah selesai. Tamu tamu yang turut hadir seperti pemimpin dari beberapa sekte lain seperti Yunmeng Jiang tidak turut membubarkan diri dan berdiam diri di depan abu Lan QiRen.
"Maafkan saya yang telah melibatkan anda dalam masalah sekte saya." Ucap Jiang Cheng seraya membungkukkan badan, memberi penghormatan atau lebih tepatnya permohonan maaf. Jiang Cheng merasa ini adalah tanggung jawabnya, seharusnya ia tidak melibatkan sekte lain dalam menemukan saudaranya itu.
Lan XiChen terus berdiri menatap punggung Jiang Cheng entah sungguh menatap atau memang pikirannya sedang kosong. Jiang Cheng menghampiri Lan Xichen dan tiada hentinya ia berucap maaf di depan Lan Xichen.
"Sunggu, Pemimpin Jiang. Anda tidak perlu seperti ini. Ini merupakan kesalahan saya yang membiarkan hal ini terjadi."
Hanya keheningan yang terjadi setelahnya. Ingin sekali Jiang Cheng mengetahui semua hal yang terjadi ini, namun suasana masihlah tidak mendukung ditambah saksi yang mengetahui kejadian yang sebenarnya terjadi masih belum menampakkan dirinya. Dengan alasan itu, Jiang Cheng rela untuk menginap selama beberapa hari sampai ia mengetahui dengan jelas penyebab kematian Lan QiRen dan beberapa anggota sekte yang dibawa Lan WangJi. Bagaimanapun hal ini adalah tanggung jawab Jiang Cheng dalam hatinya sehingga ia ingin segera menyelesaikan perkara ini.
