32. Permainan Takdir

4.9K 306 63
                                    

Permainan Takdir

"Tuan Muda Wei?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Muda Wei?"

"Mn."

"Apa..."

Wen Ning tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi setelahnya.

"Bilang saja padaku."

Wen Ning menggelengkan kepalanya dan setelahnya kembali berbicara, "Aku takut kalau Tuan Muda akan kenapa-napa."

"Bukannya memang itu yang seharusnya terjadi?"

"Tapi.."

"Aku tidak apa Wen Ning."

Wen Ning menatap Wei WuXian yang sedang memandangi langit seolah pemandangan langit lebih indah dari pada apapun.

"Saat ini pun sebenarnya aku masih ingin mati saja, kau tahu itu?"

Wen Ning hanya diam saja karena tidak tahu harus merespon seperti apa.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah aku keluar dari sini. Tapi karena aku bersamanya dan dia juga mengatakan akan bersamaku. Maka aku seperti semakin tidak punya muka jika mencoba mati sekarang."

Wei WuXian mengalihkan pandangan pada Lan WangJi yang masih berada di dalam rumah untuk bersiap-siap.

"Tuan Muda Wei. Terima kasih untuk semuanya."

Wen Ning merendahkan tubuhnya dengan membungkuk, memberikan penghormatan pada seseorang yang sudah sangat berjasa baginya. Wei WuXian mendekati Wen Ning dan mengangkat bahunya. Keduanya pun sekarang sejajar dengan iris yang saling menatap. Wei WuXian pun tersenyum setelahnya.

"Terima kasih juga untuk semuanya. Setelah ini, mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi. Aku masih mempunyai hutang pada kalian karena telah menolongku saat ini tapi maaf karena aku tidak bisa membayarnya."

Wen Ning memegang tangan yang menempel pada pundaknya.

"Tidak. Tuan Muda Wei tidak berhutang apa-apa dan Wen Ning tidak akan melupakannya."

"Kau...Ishh..Ya sudahlah terserah kau saja."

Wei WuXian menurunkan tangannya dan menghampiri Lan WangJi yang telah keluar dan memerhatikan keduanya.

"Wen Ning!"

Wei WuXian berbalik demi melihat Wen Ning yang masih diam di tempat.

"Aku pergi."

"Mn. Semoga anda akan selalu baik-baik saja."

Ia memang berkata akan terjadi sesuatu pada Wei WuXian ataupun Lan WangJi. Namun bukan firasatnya akan hukuman yang orang itu akan dapatkan, melainkan hal lain yang entah apa itu membuatnya tidak bisa berhenti cemas.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang