15. Ciuman Pertama

2.3K 207 8
                                    

Ciuman Pertama

“Katakan padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Katakan padaku.”

“Apanya?”

“Cara membuat hanfu itu?”

“…”

“Lan WangJi…Kau sombong sekali yaa…Aku tidak tahu mengapa Wei WuXian masih betah denganmu.”

Lan WangJi memang tidak mengatakannya. Karena dia sendiri memang berkata bisa menjahit tapi tidak serumit membuat baju untuk dipakai. Baju yang ia pakai kemarin hanya seragam khas Sekte GuSu Lan, ia hanya menambahkan lapisan terluarnya. Ia tidak bodoh dan cukup tahu bahwa seragam sektenya dikatakan memiliki seragam terbaik. Jadi ia hanya terpikirkan untuk memakai baju itu.

Ia cukup berdoa saja semoga dengan menambahkan beberapa ukiran dan detail kecil membuatnya sedikit menyamarkan seragam Sekte GuSu-nya. Semenjak ia berencana untuk pergi ke tempat ini, ia sudah melepas seragam sekte-nya. Memakai barang yang identik dengan kehidupannya di luar adalah hal yang tabu untuk dilakukan di kota QingYang. Hal itu menandakan pendatang yang berniat menetap disini tidak punya ketetapan untuk menjalani hidup baru dan masih tidak bisa melepas kehidupan lamanya.

Pastinya hal itu tidak diketahui oleh sang kakak, mengingat ia juga tidak mengetahui niat sebenarnya dari sang adik. Ia hanya tidak ingin membuat kakaknya yang paling mengerti tentang perasaannya, mencoba mencari tahu, dan menemukan fakta yang sesungguhnya. Dengan membuatnya mempercayai Lan WangJi mencari Wei WuXian dan tidak berniat kembali sebelum menemukannya.

Untuk hanfu yang Wei WuXian kenakan juga tidak berbeda yang Lan WangJi lakukan dengan seragamnya sendiri. Ia hanya menambahkan ukiran dan lapisan luar yang transparan, mengepang rambut Wei WuXian karena ia ingat penampilan khas orang Sekte YunMeng Jiang adalah kepangannya.

Hao An berpikir ini merupakan keberuntungan yang terlalu besar. Hanya karena dua orang ini memiliki tampang yang lumayan indah sehingga sebuah hanfu pun bisa terlihat begitu menarik mata jika mereka yang memakainya.

“Aku mengenalnya.”

“Jika kau tidak mengenalnya, mana mungkin kau akan betah dengan orang yang bahkan sekarang sedang melihat pantulan dirinya di cermin itu.”

Lan WangJi melihat ke arah Wei WuXian. Sudah dua hari semenjak perayaan itu dan Wei WuXian masihlah saja sering melihat dirinya sendiri di hadapan cermin.

“Wei sialan WuXian…Bisakah kau berhenti melakukan itu?”

“Hao An…Kau tidak bisa berkata begitu dengan orang yang mempesona seperti diriku ini.” Wei WuXian masihlah berdiri dan kadang berputar untuk melihat bagaimana bagusnya penampilan dia.

“Wei Ying…Ini tehmu. Nanti dingin.”

“Lan Zhan…Sungguh kau memang sangat terampil, Sayang. Padahal ini baju yang sering kupakai tapi kenapa setelah kau ubah hasilnya bisa sebagus ini.” Wei WuXian berjalan mendekati lan WangJi dan Hao An yang sedang duduk berhadapan dibatasi meja. Ia lalu mengambil teh yang Lan WangJi berikan padanya.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang