22. Keputusasaan

1.5K 198 16
                                    

Keputusasaan

"JANGAN MENDEKAT!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"JANGAN MENDEKAT!!!"

Demi melihat raut frustasi yang terlihat jelas pada wajah itu, Lan WangJi kembali berbicara.

"Ini aku."

"Tidak!! Jangan!!"

Wei WuXian semakin menjauhkan tubuhnya dari Lan WangJi, menyeret tubuh itu hingga terpojok pada sudut gua. Tangannya menyilang, menutupi wajahnya. Giginya tidak berhenti bergerak menimbulkan bunyi gemeretak. Ia semakin meringkukkan badannya.

Lan WangJi sudah berdiri kembali mendekati tubuh itu. Ia kembali mensejajarkan tubuhnya pada orang yang sedang meringkuk itu. Mencoba menggapai wajahnya namun tangan yang menutupi wajah itu menebas tangan Lan WangJi. Tangan yang semula mendekat itu pun tertolak dan akhirnya diam di tempat.

Ia mengembalikan tangannya di atas paha. Ia berjongkok dengan betis kanan berdiri tegak dengan paha kanan yang horizontal menyatu dengan badan atasnya. Kaki kirinya melipat, menempelkan seluruh kaki bawah kirinya pada tanah.

Lan WangJi terdiam sesaat. Memperhatikan Wei WuXian yang masih enggan untuk menunjukkan wajahnya. Wajah pemegang gelar HanGuang-Jun itu datar namun iris emas yang ia pancarkan tidak bisa berbohong. Iris emas pada mata itu menampilkan raut kesedihan. Kesedihan yang kompleks. Kesedihan yang tidak tahu bahkan mana dari bagian hidupnya yang tidak menyedihkan. Ia melirik pada tangan yang tadi ia ikatkan dengan sobekan dari hanfu putihnya. Warna putih bersih pada hanfu itu sudah ternoda dengan warna merah dari rembesan darah pada luka tadi.

Lan WangJi kembali berbicara untuk memastikan kondisi orang di depannya ini.

"Wei Ying."

Wei WuXian masih terus menyembunyikan wajahnya pada kedua tangannya itu dan tidak ada niatan untuk membalas perkataan Lan WangJi.

Dari keadaanya sekarang, ia bisa menebak. Tapi ia memantapkan diri untuk memastikan tebakannya ini benar atau tidak.

"Apa kamu..." Lan WangJi menghentikan pertanyaannya sejenak dan kembali melanjutkan, "sudah ingat semuanya?"

Tidak ada suara manusia lagi yang berbicara setelah itu. Gua dari dua manusia itu berada ramai oleh bunyi dari hewan-hewan yang sedang istirahat saat malam hari ataupun hewan malam yang sekedar berteduh dari cuaca yang ada di luar. Gema hujan angin yang ada di luar ini pun terdengar dengan jelas oleh penghuni gua tersebut.

Wei WuXian tidak segera membalas pertanyaan Lan WangJi. Lan WangJi menahan diri untuk tidak kembali berbicara hingga mendapat respon balik.

Tak lama setelahnya, tubuh itu pun kembali bergerak. Hanya menggerakkan kepalanya. Bergerak ke atas dan ke bawah. Seperti gerakan menganggukan sesuatu. Dan setelah itu suara serak yang kecil serta lirih pun terdengar.

"Mn."

Tebakannya benar.

Tak ada yang berbicara lagi setelah itu.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang