Teratai Tersenyum
Akal mungkin bisa bermasalah sehingga merusak memori seseorang. Tapi bahkan saat memori itu rusak maka setidaknya ia masih di sana, bertahan, dan menunggu untuk diperbaiki.Wei WuXian bisa melupakan tentang dirinya, dan bahkan sejarah hidupnya sendiri. Tapi otaknya masih menyimpan kenangan selama ia sudah hidup 20 tahun ini.
Seberapa besar usaha Lan WangJi agar memundurkan waktu sehingga Wei WuXian tidak ingat dirinya sendiri dengan cepat pada akhirnya usaha tersebut akan kalah dengan kenangan yang telah terjadi.
Sebegitu ingatnya tubuh dia saat mengenal kembali tempat yang memunculkan danau dan Teratai. Perasaannya yang mengenang bagaimana ia sudah hidup di sana lebih dari 10 tahun. Perasaannya yang mengenang bagaimana sangat bersyukurnya ia bisa diberikan kesempatan untuk mendapatkan keluarga lagi, mendapatkan keluarga kedua. Perasaan seperti itu, tidak mungkin bisa terlupakan dan bahkan menghilang bahkan jika si pemilik ingatan tidak merasa memilikinya.
“Beritahu dan izin dulu jika ingin pergi ke luar kota.” Kali ini suaranya tidak memerintah seperti tadi. Tapi kekerasan kepalanya memang tidak bisa berubah.
Wei WuXian yang masih memegangi tangkai biji Teratai yang ia pegang, mendekap dalam dadanya, dan menghadapkan wajahnya pada Lan WangJi.
“Kenapa harus memberitahumu? Ini hidupku sendiri.” melihat Lan WangJi yang kembali berbicara dengan nada seperti biasanya membuat Wei WuXian juga merendahkan nadanya.
“Aku…”
“Keluargaku bilang kalau aku tidak boleh terlalu menurut dengan orang lain. Aku mengikutimu karena aku tau jika aku pergi dengan kau maka aku tidak merasa sendirian. Tapi kau mengaturku seenaknya. Siapa memangnya kau ini?” nada suaranya terdengar rendah namun menekan.
“Aku …”
Tidak ada status yang berarti di antara mereka berdua. Bahkan ia pun menolak Wei WuXian saat ingin menjadikannya teman saat dulu. Tidak ada yang bisa ia katakan. Hubungan mereka dulu hanyalah orang yang berguru di tempat yang sama, hanya murid pendatang di GuSu Lan, dan hanya keluarga korban dari orang yang Wei WuXian bunuh.
Tapi ia telah merasakan karma-nya karena menolak menjadi teman Wei WuXian semasa dulu. Ia telah mengerti bagaimana rasanya perasaan khawatir atau bahkan kerinduan dan ketidak-pastian hidup yang ia rasakan tiga tahun kemarin. Ia tidak ingin merasakan itu lagi.
Lebih baik mengalah ketimbang akan kehilangan lagi.
“Setidaknya beri tahu saja karena aku khawatir. Jangan tinggalkanku lagi. Aku juga tidak suka sendiri.”
Ia berbohong mengatakan jika ia tidak suka sendiri. Tapi setidaknya ia juga benar, tidak suka jika Wei WuXian menghilang lagi. Tidak salah ataupun benar pada perkataannya.
Wei WuXian yang mendengar pun mengingat obrolan mereka kemarin. Ia sendiri juga bilang jika ia tidak suka sendiri. Mungkin apa yang Lan WangJi rasakan sama seperti apa yang ia rasakan. Tentang kesendiriannya selama di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Remember Me? |End|
Fantasía[Mo Dao Zu Shi FanFiction] Hanguang-jun, Lan Wangji, mengelilingi dua alam sambil memainkan inquiry untuk menemukan seseorang yang telah menghilang seakan tertelan oleh bumi selama 3 tahun. Namun pencarian panjangnya terbayar dengan cara yang meny...