27. Selalu Bersamamu

1.5K 182 6
                                    

Selalu Bersamamu

Selalu Bersamamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Apa yang terjadi hari ini menjadi titik baru dari hidup si teratai muda dan si pemegang cahaya

.

.

Suara air yang menetes pada luar gua, menggema hingga ke dalamnya. Hujan yang telah reda menciptakan hening di malam hari ini. Wei WuXian masihlah terduduk di atas pangkuan Lan WangJi yang masih setia memeluknya.

Pembicaraan sederhana terjadi yang tidak sesederhana topik yang dibawakan.

“Lan Zhan. Aku bilang aku juga menyukaimu. Tapi aku tetap akan terus menghadapi semuanya.”

“Aku akan menemanimu.”

“Aku tahu.”

Wei WuXian kembali berbicara, “Kau akan terus menemaniku sampai hari itu tiba kan?”

“Akan terus menemanimu.”

“Lan Zhan…Jangan bicara lagi seperti itu. Itu membuatku sakit..”

“Kenapa?”

“Itu membuatku menginginkan sebuah harapan.”

“Apa harapan itu?”

“Juga untuk terus bersamamu. Tapi jika kau berucap seperti itu terus maka itu membuatku ingin tetap hidup.”

“Maka hiduplah.”

“Tidak ada harapan untuk orang sepertiku, kau tahu?”

“Karena itu aku di sini.”

Wei WuXian menutup matanya, “Aku akan ke sektemu dan meminta semua hukumannya dan setelah itu kau tidak perlu menemaniku lagi.”

 

***


Senja di sore hari Yun Shen BuShi Chu. Di dataran tinggi ini dimana awan yang menutupi daratan di bawahnya terlihat jelas. Sinar matahari yang mulai meredup terlihat lebih indah dari ketinggian ini. Warna jingga yang menyelimuti langit menambah kehangatan dan kedamaian pada siapapun yang menikmatinya.

Namun hal itu tidak berlaku untuk dua orang yang masih setia di depan gerbang Yun Shen Bu Shi Chu. Dimana terdapat dinding besar di sisinya yang bertuliskan 3000 lebih peraturan sebagai ucapan selamat datang atau sebagaian orang menyebutnya ‘siksaan’.

Semakin dekat Wei WuXian melangkah, semakin berat terasa untuk mengangkat kakinya. Dilemma dengan bagaimana ia ingin dengan cepat menerima hukumannya namun ia juga takut akan hukumannya itu. Tapi harus ia lakukan. Ia harus menghadapinya dengan begitu ia tidak akan mati menjadi pencundang yang lari dari segala tanggung jawabnya. Apa yang Lan WangJi katakan menjadi pisau baginya. Pisau yang membuatnya menginginkan untuk tetap hidup tapi menyadari ia tidak pantas jika masih ada di dunia ini.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang