23. Perubahan

1.5K 179 8
                                    

Perubahan

Matahari menampakkan kembali wujudnya sedikit demi sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari menampakkan kembali wujudnya sedikit demi sedikit. Menemani para mahluk hidup yang telah bertahan pada malam hari, menunggu sinarnya yang terang. Membawa kisah baru dari mahluk hidup yang bertahan dalam mencapai tujuan hidupnya atau dalam meneruskan hidup untuk mencari tujuan hidupnya. Yang manapun, sang sinar akan terus menemani setiap perjalanannya.

Cuaca pagi hari cukup menyejukkan. Kabut putih menemani sinar matahari, hasil dari terjangan hujan semalam. Hal itu juga berlaku di dalam Kota yang terbengkalai ini, Kota Yi. Para manusia yang telah bangun, kembali melakukan aktivitasnya, menghasilkan kisah baru dari penduduk kota ini.

Setidaknya, masyarakatnya bisa bercocok tanam. Menyambung hidup dengan bertani. Tidak mendapatkan uang tak apa, asal ada pangan yang bisa dimakan. Masyarakatnya sudah menerima takdir hidup mereka sejak lama. Sejak mereka bersembunyi dari orang-orang yang masih mengincar sisa-sisa Sekte QiShan Wen.

Wen Ning. Seorang pria muda lugu, sedikit mengalami masalah dalam berbicara. Memiliki kemampuan memanah yang dibilang hebat, namun tertutupi oleh rasa malunya yang tinggi. Seorang adik dari kakak tegas dan berwibawa. Seorang perempuan yang dikenal dengan kemampuannya dalam menyembuhkan orang. Selalu mengajarinya tentang kebaikan. Selalu mengajarinya jika semua apa yang Sekte QiShan Wen lakukan bukanlah perbuatan baik. Selalu menagajari bahwa cabang sekte mereka tidak membunuh orang melainkan menyembuhkannya. Wen Ning selalu mengagumi kakaknya itu.

Tapi tidak untuk saat ini.

“Wen Ning!!!”

“Aku tidak tahu kak..”

“Cepat carilah!!”

“Kakak…Jangan teriak-teriak terus..Nanti cepat tua.”

“APA KATAMU!!!”

“Ahh…Tidak..Tidak, iya..iya..Akan kucari.”

Yaa terkecuali saat seperti ini. Lebih baik ia pergi atau semakin mendapat hantaman dari kakaknya itu.

“Wen Qing jiejie…Ah Yuan mau main sama Xian gege.”

“Okee…Ah Yuan…Begini, kita sedang bermain petak umpet oke?”

“Oke…?”

“Ah Yuan yang jaga dan Xian gege yang bersembunyi. Gimana?”

“Ah Yuan gak mau yang jaga.”

Oke sepertinya cara ini tidak bisa dilakukan. Tapi ia akan bernegosiasi lagi.

“Kalau Ah Yuan tidak mau jaga maka Xian gege tidak akan mau main sama Ah Yuan lagi.”

“Ahh…iya..iya..Ah Yuan salah. Ah Yuan mau berjaga.”

“Oke..Kalau begitu, Ah Yuan sekarang berjaga di pintu itu. Hitung sampai sepuluh lalu nanti kita cari Xian gege sama-sama.”

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang