20. Diskusi

1.3K 167 0
                                    

Diskusi

Matahari sudah kembali bangkit. Awan tebal masih menutupi sebagian sinar, menghalangi pencahayaannya pada pagi hari. Karena musim dingin telah tiba, jadi wajar saja sinar pagi hari ini berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Aktivitas penduduk tidak ada yang berubah walaupun sudah memasuki musim dingin. Hanya ada penambahan lapisan baju jika mereka ingin pergi ke luar. Mereka tidak ingin mati konyol karena kedinginan hanya karena tidak memakai pakaian yang seidealnya.

Suasana Kota Yi pada pagi hari juga masih sama seperti sebelumnya. Tidak ada aktivitas yang berarti. Penduduknya yang merupakan sisa Sekte QiShan Wen hanyalah akan pergi bertani atau melakukan aktivitas lainnya seperti biasa. Kegaduhan yang terjadi tadi malam juga sepertinya tidak sampai di pendengaran mereka. Karena memanglah pertarungan kemarin di lakukan di tempat yang jauh dari pemukiman.

Lan WangJi sudah bangun pada pagi hari ini, ia mandi, bermeditasi, atau melakukan kegiatan apapun. Tulang rusuknya yang patah sudah diperiksa Wen Qing tadi malam selepas ia memeriksa Wei WuXian. Luka luarnya seperti bekas cakaran dari mayat ganas ataupun gigitan mereka sudah diberi obat dan hanya menunggu untuk beberapa hari untuk hilang dari kulit mulusnya. Namun untuk luka dalamnya itu, ia harus menunggu lebih lama. Setidaknya Wen Qing akan selalu datang mengobatinya setiap hari. Yang tersisa hanyalah harapan agar tulang rusuknya yang patah itu bisa segera membaik.

Lan WangJi ingin membantu penduduk di sini bekerja, tapi manusia yang memiliki gelar ‘Tabib Sekte QiShan Wen’ itu tidak memberinya kebebasan sedikitpun. Melakukan kegiatan yang berat, hanya memperlambat penyembuhan lukanya.

Sekitar jam 9 pagi mungkin sudah datang. Lan WangJi telah sarapan, atas omelan Wen Qing, karena ia tidak ingin sarapan jika tidak bersamanya. Pagi ini juga, Wen Qing kembali memeriksa luka Lan WangJi dan memberinya obat. Wen Ning ada untuk menemani atau sekedar mengunjungi penghuni rumah ini.

Semenjak sisa-sisa Sekte QiShan Wen memilih untuk bermukim di kota yang telah ditinggalkan Kota Yi. Mereka menggunakan rumah-rumah kosong yang ada untuk dihuni. Tidak terlalu banyak pula penduduk pendatang ini, jadi lebih banyak rumah yang tetap dibiarkan kosong. Mereka juga memilih untuk menghuni rumah yang lebih menjorok ke dalam dan berdamping-dampingan, sehingga orang luar tidak akan curiga jika ada penduduk yang tinggal di sini.

Lan WangJi pun juga melakukan hal seperti itu. Saat ini, ia sedang berkirim pesan dengan kakaknya melalui kupu-kupu pengantar pesannya Sekte LanLing Jin. Ia hanya mengatakan kabarnya sekarang dan mungkin saja akan pulang sebentar lagi atau bisa akan lebih lama lagi. Ia sendiri juga tidak tahu kapan sekiranya ia akan pulang. Ia pun menerbangkan kupu-kupu itu dan menghela napasnya di hadapan meja tulis yang ada di rumah ini.

Lan WangJi melirik seseorang yang masihlah tertidur dengan lelap. Tidurnya sangat nyaman seolah ia bukanlah sedang tertidur. Wei WuXian masihlah belum bangun semenjak ia tidak sadarkan diri dari pertarungan semalam. Matahari sudah semakin naik dan siang juga telah muncul namun Wei WuXian masih terlihat enggan untuk membuka kedua matanya.

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang