Ajakan
.
.
.
Lan WangJi pun perlahan dapat bangkit kembali. Kabut hitam itu benar-benar ingin memakannya. Dengan bulir keringat yang mulai bermunculan, ia mencoba berdiri dengan tegap.
Kabut itu pun sepertinya memilih mengalah dan mulai memudar sehingga pandangan Lan WangJi tidak lagi buram. Kabut hitam tersebut dengan cepat merambat, atau seperti tertiup menuju dimana Wei WuXian berada. Lan WangJi yang melihat ini pun sedikit khawatir dan mulai mendekati Wei WuXian tapi apa yang ia lihat selanjutnya mengurangi rasa ketakutan itu dan memilih untuk diam dan melihatnya.
Wei WuXian masih bertopang dagu memandangi Lan WangJi dengan senyumannya dan tatapan yang sendu saat kabut itu menyelubunginya. Wei WuXian sekarang telah tertelan oleh kabut hitam sepenuhnya. Hening sejenak hingga Wei WuXian dengan lincah muncul dari balik kabut hitam dengan senyumannya yang merekah, memunculkan deretan giginya.
Langkahnya benar-benar ringan seperti berjalan di antara awan. Tekanan yang ada di LuanZang ini tidak menyulitkannya dalam bergerak. Wei WuXian melompat lalu berjalan dengan anggun menuju Lan Wangji.ia berhenti dengan jarak sekiranya satu hasta, menatap Lan WangJi beberapa detik dan kemudian berbalik menatap kabut hitam yang masih setia dimana Wei WuXian tadi duduk sembari memberikan senyuman penenang untuk kabut itu.
“Iya iya, aku mengerti. Benar-benar cerewet.” Dengan nada bicaranya yang meyakinkan.
“…”
Apa maksudnya itu? Wei WuXian berbicara dengan kabut hitam. Ia tidak bisa mendengarnya. Ia tidak mengetahui apa yang dibicarakan Wei WuXian dengan kabut hitam itu. Perlahan Wei WuXian menggenggam tangan Lan WangJi dan mengeratkannya pada dadanya, menariknya untuk lebih mendekat.
“Iyaaa…..Aku. Akan. Berhati-hati. Dengar itu!!” menekan setiap kata yang diucapkan. Terdengar tegas.
Berhati-hati apa maksudnya?
Jadi kabut hitam itu menyuruh Wei WuXian untuk berhati-hati. Apa yang dimaksud ialah berhati-hati dengannya—Lan WangJi? Kenapa dengannya?
“Ayoo…Aku mau mengajakmu ke rumahku.”
Wei WuXian menarik Lan WangJi. Setelah lebih dekat, ia bisa melihat purwarupa dari bagaimana keadaan gubuk yang disebut ‘rumah’ oleh Wei WuXian. Gubuk itu setidaknya benar-benar bisa melindungi dari hujan. Setelah memasukinya, kondisi Gubuk begitu mencemaskannya. Tidak ada kasur yang lembut, hanya ada kursi rotan yang panjang—menjadikan tumpukan daun sebagai bantalnya. Tak ada juga lemari layak yang dapat menyimpan baju karena hanya ada meja yang diatasnya diletakkan beberapa baju yang bersih. Setidaknya Wei WuXian mengenal kebersihan untuk pakaiannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Remember Me? |End|
Fantasi[Mo Dao Zu Shi FanFiction] Hanguang-jun, Lan Wangji, mengelilingi dua alam sambil memainkan inquiry untuk menemukan seseorang yang telah menghilang seakan tertelan oleh bumi selama 3 tahun. Namun pencarian panjangnya terbayar dengan cara yang meny...