26. Salam Perpisahan

1.5K 173 4
                                    

Salam Perpisahan

Salam Perpisahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kalau begitu. Cepat kau pergi ke ruanganku dan bantu aku. Tepati janjimu itu sekarang?!”

“…”

Kedua bersaudara itu melihat Wei WuXian yang terdiam cukup lama. Jiang YanLi pun menegurnya dari lamunannya itu.

“Ah Xian?”

“Ahh..Iya…Shijiee..”

“Ada apa?”

“Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.”

“Kau kenapa?” Jiang Cheng juga menanyakannya.

“Tidak apa-apa. Telingaku akan tuli kalau kau berteriak terus, kau tahu itu?!”

“Lebih baik. Daripada kau berkeliaran di luar sana tidak pulang.”

“Hehehe..”

“Aku sangat bersyukur kau kembali. Aku hampir kehilangan harapan. Kami mencarimu kemana-mana tapi tidak satupun tempat yang kami tuju membuahkan hasil. Tuan Muda Kedua Lan juga selalu mencarimu.”

Wei WuXian menggenggam tangan Jiang YanLi dengan lembut, “Shijie…Aku disini. Aku sudah kembali…”

“Mn…Maafkan aku.”

“Kenapa minta maaf? Seharusnya itu aku..”

“Aku hanya ingin minta maaf.  Bukan kami yang pertama bertemu denganmu..”

“Aku tidak apa-apa shijie..”

Jiang YanLi mengarahkan badannya pada Lan WangJi, “Tuan Muda Kedua Lan. Maafkan kami yang telah merepotkan anda dan keluarga anda. Bahkan anda juga kehilangan paman anda karena kami.”

Wei WuXian mengeratkan tangannya. Yang menjadi sakit saat Jiang YanLi merasakan tangannya seperti diremas. Ia pun beralih pada adik angkatnya itu.

“Ah Xian..”

Wei WuXian memasang senyumannya. “Aku tidak apa-apa.” Tangan yang menggenggam itu pun sudah sedikit melemas.

Jiang Cheng kembali berbicara, “Aku ingin mengabarkan Pemimpin Lan tentang hal ini.” dan setelah itu ia mulai berjalan meninggalkan gazebo.

“TIDAKK!!”

Ketiganya pun serentak terkejut karena teriakan itu. Jiang Cheng yang sudah beberapa langkah berjalan pun terhenti karena keterkejutannya. Jiang YanLi juga merasakan tangannya kembali diremas oleh genggaman Wei WuXian. Mereka terkejut karena teriakan Wei WuXian yang tidak pernah mereka dengar itu.

“Ah Xian..Ada apa?”

“Aku..Akuu…”

“Ya?”

“Aku..Aku berencana untuk ke sana setelah ini. Untuk memberitahukannya langsung dan..dan..me..mengucap..kan..ma..af..ka..rena..tuan..Lan..Qiren…”

Will You Remember Me? |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang