Mengungkap misteri di balik kematian Choi Miki yang janggal dan tak masuk akal. Serta berupaya mengembalikan kehidupannya yang direnggut begitu saja oleh oknum sinting demi memenuhi obsesi gilanya.
Mystery-Romance-Supernatural
(Season 2 of Me, Piano...
Setelah dua Minggu (?) gatau lupa deh. Akhirnya cerita ini update jugaa❤
So, enjoy! Ada beberapa clue🌚
Inget, jangan lupa vote, soalnya chapter depan cluenya lebih mantep lagi. Konfliknya akan datang lagi gaeess🌚🌚🌚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara gemericik air yang memenuhi penjuru kamar berasal dari balik pintu kamar mandi yang tengah digunakan Yoongi untuk bersiap berangkat ke sekolah pagi ini rupanya tak mampu membuat lamunan Miki tergoyahkan.
Gadis yang terduduk di ujung ranjang milik Yoongi itu tetap pada ingatannya yang kembali melayang menuju dua hari kemarin, saat di mana secuil kebenaran akan masa lalunya diungkapkan secara singkat oleh Cenayang Gong.
Akhirnya Miki dapat sedikit mengintip apa sebenarnya yang telah terjadi padanya lima tahun silam, peristiwa apa yang menimpanya sampai kini ia hanya berwujud arwah yang entah raganya berada di mana.
Walau identitas orang-orang yang turut andil dalam membuatnya menjadi seperti ini tak begitu jelas terungkap karena tak Cenayang Gong jabarkan dengan terperinci, namun setidaknya Miki telah berhasil mendapatkan sedikit petunjuk kalau-kalau suatu saat nanti ia ingin mencari tahu siapa-siapa saja sebenarnya tokoh di masa lalunya itu.
Dengan tatapan mengiba, Cenayang Gong mengungkapkan secara singkat apa yang telah dilihatnya melalui sepasang manik Miki yang kala itu teramat putus asa.
"Ada sepasang orang dewasa yang selalu memanfaatkanmu, berusaha mengeruk segala yang kau miliki; harta warisan kedua orang tuamu, kurasa." Senyuman pahit terukir di wajah rentanya.
"Bahkan setelah kau membiarkan mereka mengambil seluruh harta milikmu, mereka masih tega menjualmu pada seorang pemuda." Wanita tua itu menghela napas sejenak, seolah dirinya sendiri tak sanggup mengungkapkan apa yang telah dilihatnya.
"Kemudian, di tangan pemuda itu pun, kau dimanfaatkan habis-habisan demi bisa mewujudkan ambisi—ah tidak, lebih tepatnya obsesi gilanya. Dia, dialah yang menguncimu di tempat ini." Setelah melontarkan petunjuk terakhir, Cenayang Gong berlalu pergi, terlihat wanita itu sempat mengusap bagian bawah matanya—entah, mungkin ia begitu bersimpati pada masa lalu kelam yang dialami Miki.
Bahkan Cenayang Gong yang notabenenya adalah seorang cenayang senior yang pastinya sudah tak asing lagi dengan ambisi serta obsesi gila dari orang-orang jahat—serupa iblis— yang sering mendatangi dirinya di tempatnya membuka praktik pun masih bisa merasa begitu kasihan dan bersimpati pada nasib buruk yang telah menimpa Miki.
Lalu, apa kabar dengan orang-orang keji tak berakhlak yang dengan segala kesadarannya memanfaatkan Miki habis-habisan sampai kehidupannya hancur lebur seperti saat ini? Mereka tentu tengah berbahagia, tengah menikmati hal-hal menyenangkan hati yang berhasil didapatkan melalui penderitaan-penderitaan Miki sedari kedua orang tua gadis itu telah pergi untuk selamanya; kembali ke pangkuan Tuhan.