Give It (back) To Me

24 • Confrontation

Happy reading!💜 siapkan hati~🌚

•••

Tim-tim yang dibentuknya itu amat berguna rupanya, apalagi tim yang ditugaskannya untuk mengawasi persiapan pernikahan Seokjin-Miki.

Sehingga kini ia telah mengetahui di manakah gereja tempat mereka akan melangsungkan pemberkatan pernikahan. Lalu tema pesta pernikahan seperti apa yang akan diadakan, bahkan sampai daftar siapa-siapa saja tamu yang diundang pun telah berada di tangannya.

Dengan mudah dan cepat informasi-informasi tersebut dikumpulkan oleh informan handal kepercayaan sang ayah.

Pun tentang gaun rancangan siapa yang dikenakan oleh Miki. Beberapa waktu lalu, Yoongi bahkan mendapat kiriman foto saat gadis itu tengah mencoba gaun serta riasannya, terlihat amat cantik. Hingga pikirannya seketika melanglang buana, membayangkan pernikahannya dengan Miki di masa yang akan datang.

Maka dari itulah, agar imaji itu terwujud dan bukan hanya akan menjadi khayalannya semata, Yoongi harus mengacaukan pernikahan Seokjin-Miki hari ini, sehingga gadisnya itu takkan terikat dengan pria manapun selain dirinya.

Rencana telah tersusun matang, hanya tinggal eksekusinya saja yang harus benar agar semuanya berjalan sesuai ekspektasi.

Yeonjun berada di gereja, tentu sebagai pemuda yang berstatus adik dari Miki, dia harus berada di sana agar tidak ada yang curiga. Selain itu, supaya salah satu dari mereka ada yang menyaksikan sendiri bagaimana kacaunya si gadungan itu saat tahu pernikahan impiannya rusak, harapannya sirna, dan seluruh kejayaannya selama lima tahun ini binasa. Tergantikan oleh kebangkitan Miki yang akan Yoongi wujudkan tak lama lagi.

Sedangkan Yoongi sendiri akan ikut mengeksekusi Seokjin, menculik pria itu, membawanya jauh-jauh dari gereja, lantas membeberkan seluruh kebenaran yang ada. Dia harus membuat pria Kim itu kooperatif dengannya, agar Miki benar-benar dapat kembali ke raganya.

Beruntung sekali karena Seokjin akan berangkat menuju gereja hanya seorang diri, dengan mobil yang dikendarai oleh supir. Sehingga dengan mudah dapat Yoongi sabotase. Hanya perlu mengganti supirnya, lalu mobil tersebut akan dikendarai melenceng dari tujuan.

Sampai detik ini, langkah pertama dari jalannya rencana telah terlaksana dengan baik. Senyuman gusi Yoongi terpamerkan cuma-cuma saat mobil sedan putih yang membawa Seokjin di kursi penumpang akhirnya melintas. Dengan cepat Yoongi masuk, mengambil tempat tepat di samping si pria Kim yang tengah mengomel pada sang supir yang telah pemuda Min itu ganti. Diam-diam Yoongi tersenyum puas.

"Selamat pagi, Seokjin-ssi."

"Yoongi-ssi?" heran pemuda tampan berbalut jas putih dengan rambut yang ditata rapi ke atas.

"Kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah seharusnya kau berada di gereja?" Alisnya yang terpampang jelas itu bertautan bingung.

"Kau sendiri bagaimana, Seokjin-ssi? Bukankah seharusnya kau berdiri di altar saat ini?" Yoongi tahu bahwa seharusnya dia bisa menahan seringaiannya agar tak tersungging teramat jelas seperti ini.

"Pak tua ini, bukannya membawaku ke gereja, dia malah berputar-putar terus. Padahal sebentar lagi seharusnya upacara pemberkatan dimulai." gerutunya sebal sembari menunjuk-nunjuk jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Ini semua atas suruhanku. Maafkan aku Seokjin-ssi, tetapi aku memang harus melakukannya agar pernikahan itu tidak terjadi.

"Aku juga mengalami kendala, mobilku mogok. Tadinya aku berniat menumpang padamu saat melihat kau melintas. Namun sayangnya kau juga tengah mengalami kendala." ucap Yoongi berpura terlihat kecewa.