07 • Agony

300 88 178
                                    

Sebulan lebih cerita ini teranggurkan :') I'm so sorry, hp Anmei mati😭 jadi mau nggak mau nebeng deh😢😭

Btw, thank you so much for 19K reads of Me, Piano and Her!
Semoga sequelnya ini bisa sesukses pendahulunyaa😘👌❤

Di depan piano cantik berwarna putih yang dirinya beri nama Keira, tak seperti biasanya kini ia hanya terdiam, termenung entah memikirkan apa dengan pandangan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan piano cantik berwarna putih yang dirinya beri nama Keira, tak seperti biasanya kini ia hanya terdiam, termenung entah memikirkan apa dengan pandangan kosong.

Memang beberapa hari ini setelah pulang dari rumah Cenayang Gong, Yoongi jadi lebih banyak diam sebab sibuk memikirkan banyak hal yang terus-menerus berseliweran di dalam ruang berpikirnya.

Kemungkinan-kemungkinan buruk turut serta merongrong isi kepalanya hingga rasanya ia tidak bisa berhenti berpikiran negatif terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama sang sahabat; Kim Namjoon.

Yoongi tahu ia tak sepatutnya menuduh yang tidak-tidak tentang Namjoon. Apalagi lelaki berlesung pipit itu telah banyak membantunya, sedari awal dirinya menjadi murid baru di sekolah hingga kini Namjoon selalu baik padanya. Hanya saja belakangan ini juga terasa mengganjal.

Namun tetap saja Yoongi tak berhak bersikap seperti ini, bukan? Pemuda pucat itu berpikir bahwa barangkali ini juga salahnya yang terlalu sibuk memikirkan urusan sendiri tanpa sekalipun bertanya-tanya tentang kehidupan yang selama ini sang sahabatnya jalani.

Suara yang ada di benaknya terlalu berisik, hingga ia tak bereaksi sedikit pun walau jelas-jelas decitan pintu serta suara lembut Miki menyambangi rungunya.

"Yoongs? Mikirin apa sih? Ayo, mereka sudah menunggumu di meja makan loh. Tadi aku masak bareng Eomeoni, kau harus coba." Miki menepuk bahu Yoongi.

Gadis itu merasa senang sekali hari ini bisa turut membantu dalam urusan dapur, seolah ia telah kembali seperti semula sebab mampu melakukan aktivitas normal. Tentu semua itu hanya bisa dilakukannya ketika presensi Yoongi telah ada di dalam rumah, sepertinya dugaannya memang benar bahwa kekuatannya kini berasal dari sang pemuda Min.

"Oh, tidak, Noona. Cuma lagi bingung aja, banyak hal yang janggal." Yoongi menghela napas lelah.

"Eh, tunggu. Noona masak bareng Eomma? Kok bisa?" Yoongi terheran, bukankah Miki tak bisa dilihat oleh orang tuanya?

Miki terkikik, "Iya. Ternyata Eomeoni sama Abeoji bisa liat aku."

Yoongi membulatkan matanya kaget, "Ja-jadi, selama ini Eomma dan Appa tahu Noona ti-tidur di kamar aku?!" pekiknya panik.

Gadis yang dipanggil Noona itu tertawa, "Iya. Tapi aku mau koreksi, di sana aku tidak tidur. Cuma sesak kau peluk sepanjang malam." Matanya mengerling, menggoda Yoongi yang kini wajahnya semerah lobster kesukaannya.

Give It (back) To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang